­
Minggu yang cepat - fahrybook

Minggu yang cepat

14.20

Hari Minggu ini terasa amat cepat. Sabtu malam tadi, saya belajar hingga jam 12 lebih. Kemudian Pagi pagi sudah harus siap untuk berangkat les. Banyak yang sudah saya persiapkan untuk menghadapi try out ke-4 ini. Yap, saya tidak telat. Suasana di lapangan parkir sudah sangat sesak. Begitupula didalam, ku cari tempat yang enak agar nyaman mengerjakan soal itu. Ternyata saya dapat tempat di ruang "N" kebetulan di bimbelku, gedungnya luas, dan terdiri dari kelas A-Z, belum termasuk lapangan parkir, mushola, WC, ruang guru dll. Pensil, penghapus, dan alat tulis lainnya telah kusiapkan dengan sempurna. Di sebelah kiri ku ada angel, serong kiri depan ada bunga dan vina, dan 6 orang lain dikelas tersebut tidak ku kenal.
Langsung saja, serentak jam 9, try out pun dimulai. Dari mulai menghitamkan lingkaran-lingkaran yang amat kubenci ini, dari mulai Nama, nomor induk, kode soal, tanggal lahir, dan juga tanda tangan. Alhamdulilah waktu yang diberikan adalah 3 jam untuk 100 soal. Model soalnya persis model soal SNMPTN, dengan sistem benar +4, salah -1 dan tidak dijawab berarti 0. Metode yang paling pas digunakan adalah mengerjakan yang paling yakin, untuk mendapat nilai tertinggi. Menit demi menit berlalu, diawali dengan soal Matematika dasar, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika IPA, Biologi, fisika lalu kimia.
Setelah 3 jam berlalu, kami keluar dari sana. Tampak semua orang menunjukan muka 'lega', adapula yang histeris karena tidak mengerti, dan adapula yang 'gregetan' karena tahu cara menjawab, namun lupa. Umumnya hal tersebut dirasakan oleh orang-orang yang benar-benar belajar serius. Namun kupasrahkan saja, yang penting dalam try out kita mencoba mendapatkan hasil maksimal untuk menguji kemampuan kita. Namun yang amat disayangkan, masih banyak diantara siswa lain yang masih menyontek. Kebetulan disebelah saya, sebelah kanan tempat duduk, ada seorang wanita putih, cantik, tapi ngebet. Buku ia letakkan dilantai, dan dibuka. Ketika ada guru lewat, buku tersebut ditindihnya dengan tas. Dan banyak lagi cara cara lainnya.
Kemudian seperti biasa pulang panas-panasan naik motor. Sampai dirumah pun rasa bosan kembali menyelimuti, selalu hal yang sama yang harus dilakukan. Saya rasa, hal yang perlu dilakukan adalah variasi. Bosan dengan hal hal yang itu itu melulu. Dan akhirnya saya menulis tulisan ini sekarang, dan harus saya akhiri karena badan saya sudah cukup pegal.

You Might Also Like

0 comment