Menaklukkan Gunung Gede!

13.16

Sebelum lupa dengan apa yang sudah dijalani kemarin.. mari kita tulis dulu hehe. Halo! senang rasanya bisa menulis lagi. Kali ini aku punya cerita yang seru bangeet. Mimpi apa bisa kesampaian naik gunung. Personally aku sendiri ngga ada niatan serius buat naik gunung. Diajakin ayo, engga juga gapapa. Hingga kemarin tanggal 19 Juli 2019, aku pun berangkat ke Bogor bersama 8 orang teman kantorku demi menaklukkan Gunung Gede! Yess

Di postingan ini, aku ngga akan cerita barang-barang apa aja yang aku bawa dan segala tetek bengek persiapannya. Post terpisah nanti akan aku buat khusus untuk persiapan. Sambil nulis ini, ceritanya aku lagi nyortir foto-foto yang akan aku kasih liat ke kalian. Ada 10 GB foto +.+ "Bawa kamera ke gunung?" -  Yap! salah satu alat wajib yang ngga pernah ketinggalan untuk kubawa jalan-jalan. 

Oke kita mulai ceritanya!


-- Hari Pertama --

Perjalanan di mulai dari tanggal 19 Juli 2019. Start di hari Jum'at malam, sepulang kantor, kami berkumpul di kantor. Ada yang pulang, ada yang memang sudah bawa barang dari pagi. Kalau aku sih pulang dulu, mandi dulu baru ke kantor lagi. Kita kumpul sekitar jam 7 malam. "Kantor uda sepi?" enggak lah. Jadilah kita bahan cengan orang-orang kantor karena bawa carrier 60L++.

"ngapain ke kantor dulu?" nah karena kita berangkat satu tim, kita punya berbagai jenis kebutuhan bersama yang akan digunakan nanti selama perjalanan. Contohnya air mineral 1,5L, beras, nugget, minyak, kompor dll. Maka kebutuhan tersebut dibagi-bagi dalam tas yang berbeda. Kalau bisa malah yang cowo bawa lebih banyak daripada yang cewe. Usai persiapan packing bersama, kita langsung jalan ke Terminal Kampung Rambutan naik Grab. Kebetulan dari Cawang ngga begitu jauh. Barulah disana kami mencari Bus menuju Cipanas. Night Trip!!

Perjalanan dari Terminal Kampung Rambutan ke Cipanas sendiri memakan waktu sekitar 2 jam. Arahnya seperti mau ke puncak. Cukup dengan bayar 30k kalau ngga salah, kita sudah bisa duduk di bis ber AC. Tapi jangan bayangkan seperti bus Trans yang nyaman ya. Nah setelah sampai di Cipanas sekitar jam 10 malam, barulah kami naik Angkot ke Basecamp. Di perhentian Cipanas ini, sudah terlihat banyak calon pendaki yang mencari angkot. Biasanya sudah rombongan, jadi bayarnya per angkot. 

Suasana dalam angkot, muat maksimal 10 orang
Dengan melewati jalan kecil serta menanjak, angkot pun sampai ke basecamp dalam 20 menit. Aku ngga sempat foto basecampnya. Disana tuh modelnya kayak banyak rumah-rumah yang multifungsi jadi warung dan tempat menginap. Warungnya tidak hanya jajanan, tapi juga tempat makan sederhana. Untuk tempat menginapnya, jangan dibayangkan ada kamar-kamar. Tapi berbentuk ruangan besar yang ada karpetnya. Dan kita tidur aja gitu di karpet bersama orang-orang lain. Bahaya? insyaallah aman asal barang bawaan dijaga, berpakaian sopan dan jangan jauh-jauh dari rombongan.

Cari Posisi buat rombongan, trus tidur!
Malam itu aku cuma bingung karena nggak biasa tidur sama orang banyak dalam satu ruangan. Mending sih kalau tidurnya sama temen kantor aja. Ini sama orang asing juga. Laki pula! kan serem... *apasih. Jadinya malam itu kami makan dulu, ngopi-ngopi dulu, ngobrol sampai mulai mengantuk. Sekitar jam 1 malam, kami pun beranjak mencari posisi untuk tidur.



-- Hari Kedua --

Pagi itu udara terasa sangat dingin. "ini belum apa-apa dibanding besok pagi di Surya Kencana". Ketika membasahi tangan dengan air wudhu pun, jari jemariku terasa kaku. Duh amit-amit hipotermia di atas nanti.

Usai persiapan terakhir sebelum berangkat, kami pun melakukan check Simaksi di pos sebelum keberangkatan. Jadi disini kita bakal di cek surat-surat dan kondisi maupun peralatan yang akan digunakan dalam mendaki. Hal ini agar ada Safety Control dari pihak pengelola Taman Nasional.
Re-packing ulang

Foto dlu pas masih belum dekil
Perjalanan pun dimulai sekitar jam 7 pagi. Perbukitan sawah yang ditanami selada dan berbagai macamnya menjadi pemandangan awal kami di pagi hari. Meski begitu, untuk yang jarang olahraga sepertiku, baru berjalan sebentar dan menanjak sudah membuatku terengah-engah. Ditambah, dengan ransel besar yang bergelantungan di pundak. 

Pos demi pos kami lewati. Di Pos pertama, rasanya semua begitu mudah. Tak terasa. Dekat. *gaya. Berlanjut ke Pos Kedua, tingkat kesulitan makin terasa. Terlebih karena jaraknya yang terasa lebih Jauh. Di Pos Ketiga, bukan hanya jauh tantangannya, tapi juga Curam! Kalau biasanya mendaki itu jalur miring, ini lebih seperti jalur Tangga. Kita berjalan naik tangga alami buatan tanah dengan rasio ketinggian yang tidak standar arsitektural. Damn!!

Alhasil, paha pun kemeng menjadi korban. Tak heran, salah satu diantara kami pun ada yang jatuh sakit dan terpaksa membagi tim menjadi dua di Pos 4. Tim pertama akan langsung menuju Surya Kencana untuk membuat Tenda. Sedangkan Tim kedua, akan berjalan perlahan menemani yang sakit untuk sampai ke atas. Aku pun berada di Tim kedua.

Berhenti di Pos. Ada jajanan seperti semangka, gorengan maupun minuman anget

Kalau capek, kami beristirahat dulu. Jangan dipaksakan!
Jangan mau kalah sama dedek bayi!

Untuk aku yang jarang capek. Percayalah. Secapek-capeknya aku di hidup ini, naik gunung adalah hal yang paling bikin capek! omg. Hingga tibalah rombongan tim kedua di Surya Kencana pada pukul 17.30. Sore banget? iyaa, tapi pas diatas sana, nggak terasa sorenya. Pemandangan hanya ditutupi oleh kabut tebal berjarak pandang sekitar 100m. Udara pun dinginnya bukan main. Aku seperti dipaksa menggunakan jaket, dan sarung tangan.

Dari titik akhir pendakian, kita masih harus berjalan sekitar 30 menit di tanah datar Surya Kencana yang berselimut kabut dingin. Kenapa? karena titik camp yang dekat dengan mata air jaraknya memang cukup jauh. Alhamdulilahnya, tenda sudah siap ketika kami datang. Di saat dingin seperti itu, keberadaan kompor sangatlah penting, termasuk dengan koreknya. Kami nyaris nggak bisa makan karena koreknya ngadat.

Suasana Kabut di sore hari. Pas malam? Gelap!!

Masak di dalam tenda. Soalnya diluar terlalu kenceng anginnya
Gelap dan berkabut malam itu. Bintangnya ngga tembus :(

Bisa minum kopi anget dan mie goreng di Gunung itu rasanya sungguh mukjizat. Sedappp! Kegiatan malam, diisi oleh kegiatan masak-memasak. Bukan tak ingin explore. Tapi diluar tenda, super gelap dan berkabut plus dinginnya seperti mau membeku. Tak jarang ada buliran air seperti hujan yang jatuh dari langit. Pas aku mau pipis saja, rasa air pipis yang hangat langsung mengeluarkan buih asap panas bertemu dengan dinginnya udara gunung *aileh

Ohya, apakah aku pilek diatas? sama sekali engga. Aku yang biasanya idung pilek, mampet atau bengek, sama sekali super fit! dan plong. Mungkin karena udara di Gunung yang sangat segar.


-- Hari Ketiga --

Setelah tidur umpel-umpelan dalam 1 Tenda untuk 5 orang + ada batu besar dibawah tenda kami. Sukseslah punggungku encok! Tidur semalam rasanya seperti bangun-tidur-bangun. Saat subuh-subuh keluar tenda pun tetap berkabut dan dingin luar biasa. Alhasil kami tetap ngerem di Tenda sampai jam 7an untuk makan pagi.

Momen masak dilakukan di Tenda Cowok, jadi semua cewe masuk ke Tenda Cowo

Aku jadi seksi Pubdekdok aja

Tempat ngambil air, ngantri

Foto ala-ala dulu. Untung ada tripod

Gak afdol kalau belum foto disini katanya

Saat kabut perlahan berkurang, barulah aku coba keluar untuk mencari Air. Selain itu kami hanya berkeliling untuk foto-foto sampai waktunya pulang. Sekitar jam 11 kami membereskan tenda dan berlanjut untuk pulang. Perjuangan nampaknya tidak berakhir disini. Karena jalan pulang ternyata lebih menyeramkan daripada jalan berangkat.

Rutenya sih sama, tapi kalau turunan dan membawa ransel besar, terdapat bahaya terguling. Sehingga betis harus bekerja ekstra untuk menahan beban tubuh. Karena aku ngga ingin berlama-lama, akhirnya aku pun berjalan lebih dulu dengan beberapa teman hingga kakiku gemetar. Sampai lah aku di basecamp di posisi ketiga untuk bisa mandi dan beres-beres. Itu sekitar jam 4an. Dan baru teman-teman yang lain sampai sekitar jam 5an. Capek!

Kami pun turun dari Basecamp sekitar jam 6 sore dan baru sampai di Terminal Kampung Rambutan jam 9 malam. Aku sampai dirumah jam 11 malam. Besoknya kerja.. Bye :(


You Might Also Like

0 comment