Mau Jadi Arsitek yang Seperti Apa?
17.33
Mungkin ini adalah salah satu diantara ribuan pertanyaan yang kamu miliki. Tentunya sama dengan saya. Mau jadi apa saya? Karena Arsitek tidak melulu menjadi 'Arsitek'. Diluar sana, cukup banyak profesi yang bisa digeluti seorang lulusan arsitektur. Entah kamu berasal dari Teknik Arsitektur maupun arsitektur murni.
Tulisan ini juga mungkin hanya melingkup sebagian kecil dari pekerjaan yang bisa diraih oleh seorang sarjana arsitektur. Tapi seengganya dari yang saya tahu, kira2 ada 5 arah pekerjaan yang cukup sering dijumpai dari lulusan arsitek.
Arsitek
ini adalah versi paling basic dari pekerjaan yang bisa ditempuh lulusan arsitektur. Bahkan kalau mau dirunut sendiri, seorang arsitek bisa sangat banyak cabangnya. Bisa dari arsitek junior yang bekerja dikonsultan, hingga arsitek sebagai engineer di kontraktor, maupun arsitek inhouse designer.
Biasanya jobdesk arsitek di konsultan adalah seputar gambar. Jadi merekalah yang bertugas meng-handle gambar dari mulai masih sketsa ide hingga nanti berupa gambar kerja yang dapat dibangun. Itu arsitek konsultan. Darimana asalnya pekerjaan itu? dari klien yang biasanya merupakan Developer. Jadi nanti Developer meminta Arsitek Konsultan untuk mendesainkan 'sesuatu' sesuai dengan keinginan developer. Peran kamu sebagai arsitek di konsultan adalah mewujudkan keinginan mereka dalam bentuk gambar. Disini nantinya kamu akan berkoordinasi dengan berbagai konsultan lain, seperti Struktur, ME dll.
Berbeda lagi dengan Arsitek Developer. Biasanya tugasnya adalah mengawasi gambar yang dibuat arsitek konsultan. Tugas mereka adalah menjaga agar gambar sudah sesuai dengan keinginan mereka, sesuai dengan perhitungan biaya agar developer tidak merugi. Arsitek developer juga membantu mengarahkan tim Arsitek Kontraktor agar pada saat pelaksanaan masih sesuai dengan yang direncanakan. Arsitek Developer juga bertugas untuk mencari material finishing yang akan digunakan di lapangan, seperti mau keramik dari merek apa, ukuran berapa dll. Tugas arsitek konsultan hanyalah memberi saran, namun keputusan ada di Arsitek Developer.
Ada lagi Arsitek Kontraktor. kalau ini biasanya adalah arsitek yang mengawasi ataupun membuat gambar dari konsultan bisa terbangun. Kadang ada teknis-teknis yang harus dilakukan untuk gambar tersebut bisa efisien dan buildable. Jadi nanti tugasnya adalah menyocokkan gambar konsultan dengan material yang tersedia di lapangan, apakah sudah sesuai, apakah bisa dipasangkan, masalahnya apa dll. Kalau ada masalah, arsitek kontraktor harus memikirkan alternatif apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pada desain tersebut.
Jika kamu adalah pemimpin di Konsultan arsitektur, kamu bisa mendapatkan uang 300-800jt (studi kasus apartemen) untuk gambar konsep yang waktu kerjanya 2-3 minggu. Gambar konsep lho, belum gambar kerja detail. Tapi tergantung dari besarnya proyek yang kamu kerjakan dan seberapa terkenal konsultan kamu.
Business Development
Arsitek di ranah ini biasanya ada di Developer. Tak jarang mereka-mereka ini melanjutkan studinya ke ranah bisnis. Tugas utamanya adalah mengembangkan segala sesuatu yang berhuhungan dengan arsitektur untuk dijadikan bisnis.
Apa itu? tidak jauh dari properti. Misalkan, ada sebuah lahan kosong, sudah jadi tugas tim Busdev untuk menggambar, menghitung dan memperkirakan kira-kira apa yang bisa dibangun dilahan tersebut untuk menghasilkan profit.
Tentu gambar yang dibuat tidak akan secanggih konsultan, namun cukup untuk dapat dihitung bisnisnya. Profesi busdev bisa dibilang adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan bisnis 50% dan kemampuan arsitektur 50%. Ngga perlu canggih-canggih amat desainnya kalau kamu di Busdev, yang penting kamu paham regulasi dan bisa membuat simulasi arsitektur. Jadi kalau kamu arsitek yang doyan dengan investasi dan keuangan, kamu mungkin cocok ke bagian ini.
Desainer/ Visualizer
Salah satu profesi dari arsitek yang juga cukup menjanjikan. Bermodalkan kemampuan arsitek yang mampu mendesain maupun membuat 3d visual, tak jarang ada sebagian lulusan arsitektur yang memiliki minat lebih pada dunia visual. Bahkan tak hanya sekedar desain grafis, tapi juga hingga desain tampilan web maupun interface aplikasi.
Seringkali Arsitek dianggap memiliki sense visual yang cukup baik karena jurusan Arsitektur turut menggunakan Seni sebagai nilai jual utama. Jobdesk seorang visualizer kerapkali tidak hanya membuat 3D Render still image, namun juga hingga membuat 3D Animasi. Bahkan ada juga yang sambil membuka kelas 3D.
Seorang visualizer professional yang saya kenal, dengan klien korporat bisa menghasilkan setidaknya Rp 5 juta/gambar render. Itu lokal ya btw. Biasanya yang terjun ke ranah desainer ataupun visualizer adalah orang-orang yang dari jaman kuliahnya udah expert pada satu bidang. Contohnya dari kuliah udah jago bikin desain poster, gambar kartun atau karikatur, atau yang sudah mahir software rendering dan animasi.
Kalau kamu punya modal seperti mengerti coding web dll, kamu bahkan juga bisa apply ke perusahaan-perusahaan dengan basis web/ aplikasi seperti gojek, tokopedia dll. Karena juga banyak arsitek yang pindah haluan dengan mendesain UI ataupun tampilan web karena memiliki sense grafis yang baik.
Fotografer
Ini merupakan alternatif lain dari profesi arsitek. Ngga jarang arsitek punya bekal fotografi yang cukup matang berkat proses pemahamannya dalam dunia arsitektur. Coba kalau kamu cek di Instagram pun, rata-rata lulusan arsitek punya feed yang bagus dan berkarakter.
Tapi banyak juga sih yang engga hehe. Nah profesi ini sebenarnya tidak harus dari arsitek, tapi sering kali hanya arsitek yang betul-betul paham sudut pengambilan gambar dari karya arsitektur. Karena mereka-lah yang biasa mendesain dapat men-simulasikan posisi bila berada sebagai sang arsiteknya langsung.
Kalau mau ditanya pendapatannya berapa? cukup besar bisa sampai 40jt/project foto yang bisa dikerjakan dalam kurun 1 minggu. Gimana? tertarik membuka biro fotografi arsitektur? hehe.
Marketing/ Product Specialist
Nah profesi ini juga ngga kalah banyak. Biasanya arsitek yang berkecimpung di dunia marketing adalah lulusan arsitektur yang semasa kuliahnya jago berkomunikasi, atau yang pinter ngomong. Dengan bekalnya memahami istilah-istilah dalam arsitektur serta memahami fengshui maupun selera dalam memilih material desain, arsitek sering kali ditunjuk sebagai marketing yang baik untuk mempromosikan produk.
Untuk arsitek jenis ini, ada hal-hal basic yang biasanya mereka miliki, yakni skill komunikasi dan penampilan yang menarik.
Gimana guys? kira2 dari lima cabang arsitek tersebut adakah yang kamu minati atau kamu sedang geluti saat ini? kalau ada tambahan boleh komen dibawah biar temen2 yang lain bisa saling dapat infomasi. Sampai jumpa lagi. 👋🏻👋🏻
0 comment