Review Pengabdi Setan 2 (SPOILER)

15.21

Yeeaay akhirnya Pengabdi Setan 2 rilis juga!! Dan kali ini cukup spesial karena ada versi IMAXnya. Langsung aja deh saya coba review, tapi tulisan kali ini akan dibagi jadi 2. Nanti dibagian bawah adalah bagian yang sifatnya spoiler. Jadi kalau temen-temen belum menonton, sebaiknya dibacanya jangan sampai bawah yaa.

Sedikit bocoran aja nih, kalau temen-temen mau nonton Pengabdi Setan 2, saya sarankan langsung nonton versi IMAX, karena secara gambar dan suaranya akan lebih puas dalam merasakan sensasi horor Indonesia. Tapi, kalaupun nggak IMAX, juga nggak apa-apa. Soalnya Joko Anwar disini selaku Sutradara cukup handal dalam mengolah sudut kamera dan pencahayaan. Jadi, pas adegan-adegan gelap, wajah pemain dan setan-setannya pun masih akan tergambar dengan baik. Nggak kayak beberapa film lain yang pernah saya tonton, saking gelapnya, wajah pemain pun kurang bisa terlihat dengan baik.

Sinopsis

Pengabdi Setan 2 ini secara gambaran besar menceritakan kisah keluarga Rini yang baru saja pindah dari rumah lamanya yang dihantui oleh sosok Ibu ke Rusun di Jakarta Utara. Awalnya keadaan berjalan baik-baik saja, namun ditengah jalan, mulailah kejadian demi kejadian terjadi dan menghantui seisi rusun tersebut.

Film ini digambarkan secara baik dan cukup bervariasi dari segi horornya. Jadi tidak hanya sekedar 1 formula horor yang disajikan, melainkan horor tipe lain pun juga disajikan. Seperti horor yang sifatnya hanya muncul sedikit-sedikit, sampai horor yang tipenya thriller penuh darah. Kalau kamu suka film horor luar negeri, kamu akan melihat banyak banget referensi horor yang dipakai di film ini.

Spoiler

Film Pengabdi Setan 2 dibuka dengan perjalanan seorang pria didalam mobil bersama beberapa orang misterius yang tidak berbicara sepatah katapun. Mereka berada didalam mobil yang sepertinya sedang melaju didalam jalan perkampungan yang dikelilingi pepohonan. Hingga tibalah mereka melewati area pemakaman dan mencapai tujuannya di bangunan yang digambarkan sebagai Boscha (tempat observasi antariksa di bandung)

Ternyata pria tersebut adalah seorang wartawan yang diundang oleh seorang polisi. Kemudian polisi itu dengan gugup meminta sang wartawan untuk masuk ke dalam bangunan. Begitu ia masuk, langsung terlihat sekumpulan mayat (pocong) yang nampak bersujud menghadap ke sesuatu seperti membentuk barisan/ jamaah. Ini adalah scene pembuka paling epic dan paling keren yang ada di film ini menurut saya. 

Setelah kaget dengan apa yang dilihat oleh sang wartawan, ia pun langsung bergegas keluar dan melihat jejak sekitar. Sang wartawan dan polisi tersebut meyakini bahwa ini bukanlah ulah manusia, dan apabila benar ini ulah manusia, maka ini adalah bentuk kejahatan yang sangat besar. Namun sang polisi melarang wartawan tersebut untuk memberitakannya, karena bertepatan dengan hari besar Konferensi Asia Afrika yang sangat penting bagi negara.

Sehingga ia menyarankan wartawan untuk tetap memberitakannya, namun dengan cara lain, yakni menulisnya di koran lain, atau membuat media cetak tersendiri. Hingga akhirnya waktu pun berpindah ke masa kini, dimana Rini dan keluarganya tinggal di Rusun Jakarta.

Adegan dilanjutkan dengan Bondhi (Adik Rini yang ke-2) sedang menggali tanah disekitar pohon yang ada di dekat rusun. Ia meyakini bahwa batu yang ada didalam tanah tersebut adalah batu nisan tanpa nama. Hal ini ternyata adalah clue, walau awalnya saya kira ini hanyalah iseng dari anak kecil semata, ternyata tempat yang Bondhi gali, adalah tanah kuburan yang dulu pernah menjadi pemakaman massal dari ritual sejenis di lokasi.

Lalu dilanjutkan ke suasana didalam Rusun yang dipenuhi dengan orang. Ada beberapa anak perempuan yang senang bermain. Hingga kegiatan warga yang selalu berebut lift untuk naik dan turun Rusun. Rusun ini terdiri dari 15 lantai, dengan 1 lantai paling atas tidak diketahui aksesnya. Ternyata, untuk mencapai lantai 15, harus melalui unit/ kamar tertentu. Di ending, lantai 15 adalah tempat untuk melakukan ritual.

Adegan-adegan selanjutnya kurang lebih menceritakan perjalanan keluarga Rini yang terjebak di dalam rusun, karena akan terjadi badai menurut BMKG yang menyebabkan curah hujan yang sangat tinggi/ badai. Namun sebelum terjadinya badai, Rusun tersebut malah mengalami musibah yang sangat gila. Yakni rusaknya lift yang selama ini menjadi tumpuan warga untuk naik-turun rusun. 

Nggak hanya rusak yang menyebabkan kematian bagi penumpang lift, tapi juga kematian bagi anak-anak perempuan yang suka bermain tadi. Mereka masuk ke dalam lubang lift untuk mengambil uang koin yang sebelumnya sempat terjatuh. Dan mati terjepit lift. Sadisss.

Karena cuaca sangat buruk, akhirnya mayat-mayat itu hanya bisa dimandikan, dan dikafani di kamar masing-masing, sembari menunggu cuaca membaik untuk dikuburkan kemudian. Ternyata serangkaian kejadian ini seperti sudah takdir untuk memulai ritual.

Nggak pakai lama, satu persatu penghuni pun mulai dihantui dan didatangi kejadian aneh. Mulai dari Wisnu (seorang bocah berusia 7 tahun) yang ibunya meninggal karena menjadi penumpang lift. Saat ia mau membuang sampah, ia dihantui setan yang berulang kali menyebutkan 

"Buka pintunya wisnu..."

ternyata ini adalah clue. Karena nanti Wisnu bercerita kepada Rini, kalau dulu bapaknya meninggal akibat kebakaran di kontrakan. Menurut prediksi, Wisnu-lah yang mengunci bapaknya didalam kontrakan hingga meninggal. Dan hal lain yang juga diprediksi, adalah Wisnu merupakan titisan jahat seperti Ian yang dikabarkan adalah seorang Anak Setan. Tapi ada juga prediksi lain, bahwa Wisnu adalah titisan baik yang bisa melawan Ian si Anak Setan.

Selain itu, Tony (adik Rini ke-1) bersama pak Ustad yang membantu proses pemakaman jenazah, berkeliling rusun untuk mengecek, apakah jendela-jendela kamar para jenazah sudah ditutup. Takutnya, air masuk dan jenazahnya jadi basah kuyup akibat badai. Ia pun mulai dihantui oleh hal-hal aneh.

Lalu ada juga Tari (seorang perempuan seksi yang tinggal sendiri di Rusun) mulai dihantui hal-hal aneh. Seperti saat sholat muncul setan-setan disekitarnya hingga takut untuk sholat sambil membuka mata. Endingnya Tari mati di lubang tempat sampah dengan sendi-sendi yang patah akibat terjepit karena melihat setan yang mengeluarkan bayi dari mulut. Diperkirakan itu adalah anak Tari yang sudah di aborsi.

Endingnya, Tari dan keluarganya sudah berada di lantai 15 dikelilingi oleh Sekte sesat. Nampak Sang Ayah yang sudah di ikat kaki dan tangannya ke 4 ekor kuda, dan ditarik hingga putus. Ketika giliran Tony yang akan diikat, muncul-lah wartawan yang ada di awal dengan membawa jimat sakti dan bisa membawa Tari dan adik-adiknya keluar dari Rusun tersebut

Kesimpulan

Menurut saya, film ini sangatlah bagus dan menarik untuk Horror Indonesia. Dengan cinematografi dan sound effect yang ciamik, menjadikan film ini sangat worth it untuk ditonton. Sayangnya, dari segi 'ke-seram-an', harus diakui bahwa film Pengabdi Setan 1 lebih merasuk ke dalam jiwa tingkat kengeriannya. Mungkin karena lonceng yang digunakan ibu, serta penampilan setan yang muncul tidak se-sering dan se-frontal di Pengabdi Setan 2 ini. 

Untuk yang menonton di IMAX, mungkin akan merasa kurang 'menyeramkan' karena sound effect yang menggelegar. Jadi ketika akan muncul adegan seram, getaran dari speaker sudah mulai terasa seolah 'memperingatkan' penonton akan muncul sesuatu yang seram sebentar lagi.

Dan sepertinya akan ada Pengabdi Setan 3 dari ending yang mengindikasikan cerita yang menggantung dan tidak menjelaskan peran dari aktor Fahri Albar dan Asmara Abigail yang nampak sedang berdansa.

You Might Also Like

0 comment