Hari kamis ini, saya gak masuk sekolah. gara gara pusing yg disebabkan pilek berkepanjangaan. Yah maklum mungkin karena sedang getol-getolnya musim hujan. Besok bakal ada hari raya idul adha, dimana tepatnya semua umat muslim berkurban. Semoga pilek ini cepat sembuh, hhe.
Bayangkan, ketika kamu jadi seorang pengemudi motor. Dihari yang amat cerah, kamu hendak pergi ke acara ulang tahun temanmu. Saat dijalan, kamu pastinya akan menjumpai lampu merah diseberang jalan.
Dan akhirnya kamu berhenti dilampu merah demi mematuhi peraturan lalu lintas. Terlihat olehmu seorang nenek tua renta yang hendak menyebrang dari arah serong kiri depanmu. Situasi jalan nampak amat sepi, tak ada siapapun di lampu merah itu. Tiba-tiba dari kejauhan, sebuah motor melaju dengan kencang. Tanpa peduli dengan lampu merah yang masih menyala karena kondisi sepi, tabrakan itu pun tak terelakkan. Nenek tua renta itu terhempas kurang lebih 5 meter dari tempat awal ia menyebrang, sedangkan sang pengemudi tersebut hanya oleng dan melanjutkan perjalanan.
Bagaimana denganmu ? kamu hanya melihat. Diam, tak bergerak diatas motor. Kamu tidak mengenal nenek yang sudah tergeletak itu dan bersimbah darah merah kecoklatan disana. Maukah kamu menolongnya, sementara disana tidak ada siapa siapa selain dirimu ? Ku yakin hatimu akan tergerak untuk menolongnya walau kamu tidak mengenalnya. Itu menandakan pernyataan "tak kenal maka tak sayang" adalah salah.
Karena saya yakin, kita sebagai manusia memiliki rasa kasih sayang dan kemanusiaan yang lebih dari makhluk apapun.
Suasana kelas tampak ramai, sebagian berlatih suling dan pianika, sebagian lainnya hanya mengobrol dan bercanda. Hari ini memang direncanakan untuk berlatih recorder/suling serta pianika, demi lancarnya pentas pada hari senin nanti. Karena kelas kami, dipercaya untuk membawakan lagu 'mengheningkan cipta'. 3 mata pelajaran akhirnya dapat diselesaikan dengan cepat. Usai melaksanakan sholat jum'at di masjid milik SMA Negeri 2 bekasi, yaitu darul ulum, bergegas kami kembali kekelas. Suara melengking recorder kembali dibunyikan, alunan melodi dan serangkaian nada nada kami campurkan. Sempat beberapa kali terjadi kericuhan, karena beberapa bahkan banyak diantara kami yang bandel untuk tak bisa diam. Bahkan sampai ada yang tersulut emosinya, mungkin sekitar 5 orang tiba-tiba mendadak galak. Akhirnya selesailah latihan kami.
langsung saja aku bergegas pulang, sampai dirumah ternyata gelaaaap. Ya bukan karena mati lampu, ternyata efek mendung saja. Dilanjutkan dengan ubek-ubek komputer sekaligus browsing kaskus sudah menjadi kegiatan pokok. Kemudian, aku mencoba mengirim sms ke seseorang yang amat berharga, namun tidak dibalas. Sungguh malang dan sial, tak apalah, mungkin ia benar sedang sibuk. Sekitar jam 4.20 sore, aku mengantar adek perempuanku satu-satunya ke sebuah bimbel. Karena merasa bosan dan jenuh dirumah, aku keliling bekasi naik motor. Dari daerah alazhar jakapermai, luruuss terus sampai lampu merah dekat BCP. kemudian luruuuss lagi sampai dengan carefour bekasi timur. Belum lelah, masih berlanjut sampai ke daerah PUP, kemudian baru mengitari narogong, rawalumbu dan akhirnya kemang. Namun sempat digalaxi, aku melihat sebuah insiden berdarah. Seorang pengemudi matic 'mio' berwarna merah, mengenakan baju dan helm berwarna merah, laki-laki dengan umur sekitar 15 tahun, masih cukup kecil. Ia mencoba untuk muter balik, dan nyaris nabrak motor lain yang melintas. kemudian saat ia ingin belok, ia malah terjatuh akibat rem mendadak disertai gas yang terdengar dipelintir cukup dalam. gdubrak, spontan semua orang dan pengendara yang ada disekitar intermedia galaxi menoleh. Namun perjalanan ke rumah tetap kulanjutkan, tampaknya ia masih belum pro dalam menggunakan motor.
Dan hari ini telah berakhir dengan segala emosi, ricuh, insiden, tawa, dan duka, maka hari ini penuh dengan sejuta rasa
akhirnya terulang kembali. Hal yang tidak diinginkan, dan sudah di antisipasi agar tidak terulang, harus kembali ku alami. Ini yang membuat diriku selalu menyesal. Tampaknya apabila terus begini, aku akan membenci diriku sendiri. Aku memang cukup sabar, namun ketika aku sedang tidak bisa sabar, aku malah membuat perkara baru. Belum jadi saja, sudah banyak masalah yang terjadi. Terlalu banyak sakit hati akibat perbuatanku. Aku adalah laki laki, karena itu tak masalah bagiku tuk sakit hati, namun dia ? Selalu ini yang kutakutkan. Aku selalu saja membuatnya tersakiti. Lebih baik dia pergi meninggalkanku, menjauhiku, sebelum aku menyakitinya kembali. Karena aku tak mampu bila harus melupakannya. Terlalu sayang, namun itu juga yang membuat banyak kesalahpahaman diantara kami.