Mendesain Interior Apartemen dengan Sketchup

23.43

Halo! Pada artikel kali ini saya akan coba menuliskan tutorial super singkat tentang bagaimana caranya membuat interior apartemen dengan menggunakan aplikasi sketchup. Software yang saya gunakan adalah versi 2015 lengkap denga vray for sketchup. Jadi kalau kamu belum punya atau ada perbedaan coba dicari dulu softwarenya ya. Nah pada tutorial singkat kali ini, yang saya bahas adalah interior dari sebuah unit apartemen. Agar prosesnya lebih singkat, saya menggunakan layout apartemen dengan tipe studio. Tips ini bisa kamu terapkan, baik yang masih mahasiswa arsitektur, mahasiswa interior, maupun yang sudah bekerja. 



Pahami dulu layout Eksisting
Sebelum memulai mendesain, ada baiknya kamu memahami bagaimana layout eksisting dari apartemen yang akan kamu desain. Jangan lupa, ukuran yang digunakan juga sesuai dengan kondisi eksisting. Jika tidak ada, kamu bisa melakukan tracing pada brosur, meski akurasinya akan meleset 10-20%. Namun hal tersebut tetap bisa jadi acuan sementara dalam mendesain, yang nantinya dapat kamu detailkan kembali ketika sudah mendapat pengukuran yang lebih akurat.

Buat model dasar Ruangan
Setelah melakukan tracing dari unit apartemen, kamu bisa mulai mendirikan ruangan dengan mulai dari dinding terlebih dahulu. Ketinggian dinding pun bervariasi. Umumnya tinggi antar lantai sekitar 3.2m dan tinggi dari lantai ke plafond berkisar 2.7m hingga 3m. Saya menggunakan acuan lantai ke plafond 2.7m. Pastikan kamu mengetahui dimana posisi jendela, agar nantinya perabotan yang kamu letakkan tidak menutupi jendela. Ketahui juga letak kolom struktur, biasanya ditandai dengan warna hitam tebal pada brosur. Seringkali developer tidak membuat tampilan kolom struktur pada show unitnya, hal ini kadang membuat buyer merasa tertipu.



Tentukan Konsep Ruang
Setelah mengetahui bentuk 3 Dimensi dari ruangan yang akan didesain, ada baiknya kamu telah menyiapkan konsep untuk ruanganmu. Baik itu minimalis, maupun gaya lainnya. Saya pribadi cenderung menyukai konsep minimalis dengan paduan warna monokrom. 






Desain layout
Setelah menentukan konsepnya, kamu bisa mulai memasukkan perabot pengisi ruang. Perabotnya bisa kamu buat sendiri ataupun download dari sumber-sumber tertentu. Ada baiknya, saat kamu mencari perabot di internet, sesuaikan dengan ketersediaan barang di toko. Agar desain kamu nanti bisa terbangun sesuai dengan harapanmu. Tatalah ruang sedemikian rupa dengan baik. Harap diperhatikan bahwa detail model merupakan elemen yang sangat penting. Gunakan pernak pernik pendukung, seperti pada meja makan, gunakan sendok garpu dan piring untuk menunjukkan fungsinya sebagai meja makan, dsb.

desain layout beserta aksesorisnya
Elemen Dinding
Jangan polos saja! terkadang kita suka malas untuk mengotak-atik dinding dan membiarkannya polos. Warnai dengan material dinding yang sesuai. Jika ingin putih, carilah texture dinding berwarna putih. Jangan biarkan ada negative space pada dinding, agar tidak terkesan kosong. Jika perlu, tambahkan plint lantai untuk penambah elemen detail. Jika perlu, tambahkan juga saklar maupun stop kontak pada dinding untuk memperkuat kesan realistis.


Seperti dinding tempat tidur, tambahkan saja apapun agar bagus
Elemen Lantai
Gunakan material lantai yang bagus dengan resolusi tinggi agar hasil outputnya semakin baik. Jika terdapat pola pada lantai, perhatikan detail sambungannya, jangan sampai pola tersebut malah terkesan acak-acakan. Umumnya saya lebih cenderung menggunakan parquet karena banyaknya tekstur yang tersedia di internet. Jika kamu berencana menggunakan keramik atau Homogenous Tile biasa, ada baiknya untuk membuat model pola dengan jarak, agar hasil yang didapat terlihat detail. Bisa pula dengan teknik bump pada material, namun menurut saya hasilnya tidak semaksimal dengan membuat model keramik manual.


Elemen Plafond
Ini adalah elemen yang seringkali dilewatkan oleh banyak orang pemula, yakni meninggalkan plafond dengan kondisi rata. Ada baiknya kamu bermain up ceiling, drop ceiling, maupun hanya bermain downlight. Pastikan juga ukuran yang kamu gunakan sesuai dengan bentuk aslinya agar tidak terkesan ngarang.



Lighting
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jika kamu sudah menempatkan titik-titik lampu pada ceiling, maka akan lebih mudah bagi kamu untuk menempatkan vray light. Dari mulai ies light, rectangle light hingga omni light cukup sering saya gunakan. Biasanya, saya hanya menggunakan omni light pada downlight, sekedar untuk menerangkan permukaan cekung lampu. Kemudian saya menggunakan rectangle light besar pada plafond yang diberi jarak sedikit dari plafond untuk menerangkan ruangan. hal ini cukup efektif dan mudah.

Vray Setting
Nah yang terakhir adalah dengan menyetting vray secara global, baik dari hasil output, camera, indirect ilumination, anti aliasing, dsb. Perbedaan setting dapat mempengaruhi kecepatan dari hasil rendermu. Dengan spek komputer saya i7 4790 dan ram 8GB serta VGA 2GB 256 bit, untuk merender interior dengan output 3840x2160px memerlukan waktu sekitar 1-1,5jam saat merender interior dengan full custom material seperti pada tutorial ini.

melakukan setting up Vray Sketchup


Gampang kan? sama sekali ngga susah kok. yang penting mau mencoba dan terus mencoba. Semoga apa yang saya share bisa bermanfaat. Jika ada pertanyaan dapat langsung disampaikan melalui komen dibawah.



You Might Also Like

0 comment