Konsep Bisnis Recurring di Properti

20.42

Sebelum ngomongin hal ini panjang lebar, sebaiknya kita paham dulu nih dengan apa itu Recurring? mungkin banyak temen-temen yang belum tahu. Disini aku mau sharing sedikit konsep bisnis recurring terutama untuk Properti. Barangkali temen-temen ada yang nyemplung di dunia bisnis, bisa juga saling share ataupun berbagi pengalaman disini.

Dalam konteks properti, "Recurring" itu bisa mengacu pada pendapatan ataupun biaya yang terjadi secara berulang atau rutin dalam interval waktu tertentu. Dalam hal biaya, tentu pemilik properti harus membayar sejumlah biaya secara berkala untuk bisa properti tersebut berjalan terus menerus. Dalam hal pendapatan, adalah income yang didapat secara berulang dalam kurun waktu tertentu. Contohnya apa?

Properti dengan konsep recurring biasanya akan lebih banyak mengambil jalur "sewa". Contoh seperti Sewa Ruko. Pemilik ruko asli (yang punya bangunan) akan mendapatkan uang dari sewa secara berkala oleh penyewa. Berbeda jika Pemilik ruko menjual ruko tersebut, maka ia hanya mendapatkan satu kali pendapatan. Tentu jumlah yang didapatkan dari konsep Recurring biasanya tidak lebih besar dari Jual Putus. Tapi dalam kurun waktu tertentu, secara total bisa jauh lebih besar.

Nah dalam bisnis Recurring Properti, ada beberapa potensi lain yang juga bisa kita explore lagi, di antaranya seperti:

1. Sponsorship

Ini adalah bentuk bisnis di mana perusahaan membayar uang untuk mendapatkan hak untuk menampilkan merek atau produk mereka di sekitar acara, venue atau aktivitas tertentu. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin membayar uang untuk menjadi sponsor utama sebuah turnamen golf atau acara musik, dan sebagai imbalannya, mereka dapat menampilkan logo mereka di sekitar tempat, iklan televisi, spanduk, atau barang-barang promosi lainnya. Biasanya dalam konteks properti, untuk mendapatkan income recurring melalui sponsorship, bisa dengan mengadakan kegiatan di lokasi pengembang. Contoh kegiatan Golf untuk Acara Dokter Indonesia. Mereka mensponsori tempat dan permainan gratis. Tapi disana mereka bisa mendapatkan income recurring dari Dokter yang ingin mencoba menjadi member Golf juga.


2. Endorsement

Ini adalah bentuk bisnis di mana perusahaan membayar uang untuk memiliki seorang selebriti atau tokoh terkenal sebagai juru bicara atau duta merek mereka. Misalnya, Nike membayar Michael Jordan untuk menjadi duta merek mereka selama bertahun-tahun. Sebagai imbalannya, Jordan akan tampil dalam iklan televisi, iklan cetak, dan kampanye promosi lainnya, dan Nike akan menggunakan nama dan gambar Jordan pada produk mereka. Dalam konteks properti, bisa saja jika perusahaan kita punya tokoh terkenal. Lalu "menjual" testimony tokoh tersebut untuk developer/ pengembang lain. Tidak masalah. Ini juga bisa jadi potensi pendapatan jika tokoh tersebut mau dipekerjakan demikian.


3. Licensing

Ini adalah bentuk bisnis di mana perusahaan membayar uang untuk menggunakan merek dagang atau hak kekayaan intelektual milik orang atau perusahaan lain. Misalnya, perusahaan film mungkin membayar uang untuk mendapatkan hak untuk membuat dan menjual produk yang terkait dengan film yang akan datang, seperti mainan atau permainan video. Sebagai imbalannya, mereka akan menggunakan logo atau karakter film pada produk mereka dan membayar persentase dari pendapatan mereka kepada pemilik merek dagang atau hak kekayaan intelektual. Di Bisnis properti, bisa dengan "menyewa" nama developer terkenal. Contohnya jika kita punya Perusahaan tapi masih kecil, dan kita tidak mau menjual perusahaan kita, kita bisa saja sewa lisensi nama, contoh ambil nama Ciputra. Jadi perumahan yang kita buat bisa pakai nama CitraGrand dsb. Sehingga bisa mengangkat awareness. Makanya jika perusahaan sudah sangat terkenal, bisa ini menjadi salah satu produk recurring yang menarik.


4. Subscription

Ini adalah bentuk bisnis di mana pelanggan membayar biaya berulang untuk mengakses layanan tertentu, seperti streaming musik atau video, penyelesaian tugas administrasi dan sebagainya. Di dunia properti, subscription bisa sama seperti sewa-menyewa biasa, atau dikemas dalam bentuk paket yang menarik. Contohnya Beli apartemen, lalu ada paket Service Charge bulanan A (tanpa parkir mobil) dan paket B dengan parkir mobil. Sama kan dengan langganan Spotify premium atau family plan? hehe


5. Membership

Ini adalah bentuk bisnis di mana orang membayar biaya berulang untuk menjadi anggota organisasi tertentu, seperti klub kesehatan atau pusat kebugaran, yang memberikan akses terbatas ke fasilitas dan layanan tertentu. Di bisnis properti, bisa juga mirip dengan subscription, tapi Membership seringkali dikaitkan dengan keanggotaan untuk Clubhouse. Jadi selain bisa menjual properti, dan mendapatkan service charge rutin, bisa juga menjual membership untuk mendapatkan keanggotaan Clubhouse, dimana konsumen bisa mendapat keuntungan tertentu.


6. Naming Rights

Adalah praktik di mana perusahaan atau individu membayar uang untuk mendapatkan hak untuk menamai stadion, gedung, arena olahraga, atau acara tertentu dengan nama perusahaan mereka. Dalam banyak kasus, nama perusahaan ini akan digunakan untuk tujuan pemasaran, meningkatkan kesadaran merek, dan membangun hubungan dengan pelanggan atau penggemar. Praktik ini biasanya melibatkan kontrak jangka panjang dan bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi organisasi yang memiliki aset yang akan diberi nama. Contoh sederhananya seperti di MRT, sering kan kamu melihat ada Lebak Bulus Grab? padahal bukan Grab yang membangun stasiun tersebut. Disitu MRT menjual nama untuk stasiunnya kepada pihak lain, sehingga ada pendapatan bulanan yang diterima MRT. Sementara Grab bisa menambah Awarenessnya di publik.

Gimana? udah mulai kepikiran buat ngembangin alternatif lain? kalo ada boleh banget idenya di share, siapa tau bisa kita kembangin bareng. See Ya!

You Might Also Like

0 comment