Fotografi merupakan salah satu seni digital yang kini sedang digeluti banyak orang. Dengan demikian hal itu menjadi tidak terlepas dari bahaya penipuan yang dilakukan oleh penjual alat fotografi. Cukup sering terdengar cerita tentang orang yang merasa menyesal telah membeli produk fotografi setelah terbujuk rayuan oleh sang penjual. Ketika memilih perangkat fotografi yang tentunya tidaklah murah, wajar jika kita sudah melakukan riset dan perbandingan sebelum membeli produk tersebut. Sayangnya masih banyak yang terjebak dalam perangkap penjual, dengan modus mengalihkan keinginan kita menjadi produk lain yang sebenarnya belum tentu lebih baik atau sesuai keinginan kita. Pepatah mengatakan, "baik" dalam menjual bukan berarti "baik" kepada pelanggan.
Rasanya seperti baru kemarin jadi mahasiswa lagi, sekarang sudah dihadapkan dengan Ujian Akhir Semester pertama. Berbeda dengan UAS pada jaman saya menjadi mahasiswa Arsitektur, mengikuti UAS di jurusan manajemen proyek memiliki tantangan tersendiri. Bila dulu saya lebih banyak dihadapkan dengan tugas dalam menjelang UAS, kini tidak hanya tugas, namun juga ujian tertulis. Saya bilangnya sih double combo!
Sepenggal cerita kali ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya merasakan langsung kondisi aksi damai jilid kedua dengan agenda doa bersama. Aksi damai yang lebih dikenal dengan Aksi 212 ini diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2016 kemarin. Berbeda dengan aksi sebelumnya yang pernah saya tuliskan pada artikel pengalaman pertama menyaksikan demo aksi damai, kegiatan ini bertujuan untuk saling bermuhasabah dan berdoa bersama untuk masa depan umat muslim dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Saya memahami jika tidak semua orang memiliki pendapat yang sama mengenai aksi yang dilakukan belakangan ini. Banyak yang berpendapat bahwa aksi semacam ini hanya menghambat aktivitas ibukota dan tidak relevan dengan pancasila maupun nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika. "Dan apakah ego sebagai mayoritas lantas dapat diagungkan untuk membabat hukum yang berlaku di tanah air?" begitu kata sebagian orang, beberapa diantaranya juga saudara kita yang muslim.