Kuliah Arsitektur dan Render 3D
10.45Halo kawan, berjumpa lagi di tulisan yang semoga ngga ada habisnya membahas mengenai dunia arsitektur, meskipun sudah tidak kuliah di arsitektur. Pada kesempatan kali ini, saya ingin coba membahas mengenai kaitan kuliah arsitektur dengan render 3D. Jika kamu belum tau seperti apa kuliah arsitektur, kamu bisa cek post saya sebelumnya di artikel ini. Nah kalau sudah dipahami, kita bisa mulai membahas mengenai hubungan keduanya.
Kuliah arsitektur itu menyenangkan, seru, tapi memakan waktu yang banyak. Kenapa memakan waktu? karena dari proses pekerjaannya yang cukup panjang untuk bisa menghasilkan suatu produk. lantas kalau bisa cepat apa artinya gak bisa? bisa dong, tapi beda dengan yang melakukan proses panjang. Karena di Arsitektur, proses berfikir untuk bisa mendapatkan bentuk yang baik itu memang perlu adanya. Runtutan dari mulai ide kemudian berkembang menjadi konsep, kemudian studi-studi mengenai penerapannya yang digabungkan dengan konsep, hingga eksplorasi bentuk untuk mendapatkan bentuk terbaik yang menjawab permasalahan dan konsep. Dan yang terakhir melakukan finalisasi presentasi produk.
Saya tidak akan menjelaskan mengenai bagaimana kamu bisa mendapatkan ide, konsep maupun studi literatur mengenai teknologi arsitektur terkini. Finalisasi presentasi dari tugas kuliah arsitektur sangatlah penting. Mengingat penilaian terhadap bagus tidaknya sebuah produk arsitektur tidak hanya di lihat dari hasil akhir, namun dapat menjadi faktor dominan dalam memberi citra baik pada proses yang telah dilalui. Meski ngga bisa dipungkiri bahwa fungsi dan bentuk merupakan nilai utama dari produk arsitektur. Lantas apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk tugas kuliah arsitektur? Jawabannya adalah Modelling dan 3D Render.
Bukan photoshop? itu juga penting, dan akan dijelaskan pada post lain. Modelling adalah proses dimana kamu mencoba memvisualisasikan bentuk kedalam aplikasi pengolah 3 dimensi, yang mana lebih mudah dan praktis seiring dengan perkembangan teknologi. Proses ini melampaui pekerjaan puluhan tahun silam yang menggunakan model bentuk maket sebagai alat bantu. Dengan Modelling, kita bisa menghemat waktu dengan sangat signifikan ketimbang membuat model maket. Dan faktanya memang, sebuah model 3D yang detail, dan baik akan menghasilkan hasil akhir yang baik pula.
Sedangkan 3D Render adalah proses dimana setelah kamu membuat modelling 3D, lalu komputer akan memproses data berupa bidang, cahaya, material yang dikombinasikan menjadi sebuah gambar realistik yang lebih halus dengan kerapatan pixel yang telah ditentukan. Program yang digunakan pun beragam, bisa 3Dsmax, Vray Sketchup, Lumion, Twilight dan lainnya. Mengapa proses ini penting? Karena para penguji, client, dan orang yang menikmati sebuah karya arsitektur umumnya tidak ikut serta dalam proses pembuatan atau proses ide berpikir kamu, sehingga untuk mencitrakan proses yang telah kamu jalani, first impression terbaik adalah dengan memberikan gambar 3D hasil render yang terbaik pula.
billiard room untuk Tugas Akhir tahun 2014 lalu pakai 3dsmax |
Saya masih semester awal, belum bisa 3D atau Render, bagaimana? Ya belajarlah, justru semester awal adalah waktu yang tepat untuk mengasah kemampuanmu, demi mempersiapkan hasil yang lebih baik nantinya pada semester-semester kedepan. Hingga saat ini, hampir semua konsultan arsitektur ternama di Indonesia masih menggunakan sketchup sebagai base modelling 3D mereka. Oleh karena itu, pentingnya kamu untuk menguasai sketchup, ditambah jika kamu menguasai aplikasi rendering. 3Dsmax merupakan aplikasi rendering yang dominan di dunia arsitektur, sehingga jika kamu dapat menguasainya, tentu akan sangat berguna di dunia kerja kelak
0 comment