Berkunjung ke DPR
20.02
Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk bisa mengunjungi bangunan pemerintah paling keren di Indonesia, yak Gedung dengan tempurung warna hijau yang sangat terkenal semenjak diduduki oleh mahasiswa demo pada belasan tahun silam. Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat yang berada di Senayan, merupakan tempat kerja para pejabat yang mewakili rakyat. Mengapa saya bisa kemari? kebetulan judul tesis yang saya angkat mengambil studi kasus di DPR. Sehingga pada hari itu, bertepatan dengan libur kenaikan isa almasih, kami dapat mengunjungi lingkungan DPR dengan bebas. Meski demikian, tetap ada security yang berjaga, dan perjalanan kami didampingi oleh pegawai setempat seijin dari yang berwenang. Apakah orang biasa boleh masuk? saya kurang tahu ya, seharusnya sih bisa-bisa saja, namun terbatas aksesnya.
Untuk dapat mengunjungi DPR, kamu bisa menggunakan akses kereta KRL dengan turun di stasiun Palmerah. Dari stasiun, kamu hanya perlu berjalan kaki sekitar 10 menit. Sejujurnya karena kegiatan survey kami tidak disertai dengan siteplan maupun denah sebagai acuan, maka terasa sulit bagi saya untuk mengingat secara mendetail perjalanan kami. Namun beberapa foto yang akan saya tampilkan disini, mungkin bisa jadi referensi kamu jika ingin mengunjungi tempat ini.
Kami memulai perjalanan dari Gedung Mekanikal DPR tempat kami memarkirkan kendaraan. Bangunan ini berfungsi sebagai tempat yang mengkoordinir pemeliharaan di kompleks DPR. Kemudian dengan berjalan kaki, kami masuk ke area ruang kerja fraksi. Kebetulan, karena pada masa ini, fraksi yang banyak adalah dari partai PDIP, maka kami diberi kesempatan untuk melihat salah satu ruangan rapatnya.
Ruang rapat di salah satu lantai ini cukup besar dan nyaman, sayangnya memang ketika kalian melihat lagi, bahwa di setiap lantai nampaknya kamar mandinya hanya ada sedikit. Kemudian kami juga melihat ruang kerja salah satu anggota. Duh sempit dan tua sekali rasanya. Seperti office tua gitu. Dengan alas lantai berupa karpet (seperti karpet warnet), ceiling sudah pakai akustik. Untuk satu ruangan, nampaknya diisi oleh beberapa orang, dan penuh dengan barang, sehingga dempet-dempetan. Yang saya sedihkan adalah tata udaranya, karena jika tidak ada AC, tempat ini pengap, dan tidak ada jendela.
Ada yang unik pula, bahwa ternyata DPR memiliki museum didalamnya. Sayangnya, museum ini tidak dibuka untuk umum. Jika kamu ingin mengunjungi museum ini, kamu perlu membuat surat ijin resmi, agar nanti diatur jadwal untuk diberi guide. Saya kurang paham apakah ada biaya dan jumlah minimum pengunjung. Di museum tersebut terdapat foto-foto, lukisan, dan barang-barang bersejarah berdirinya DPR maupun MPR. Memang tidak terlalu besar sih, tapi cukup menarik untuk diketahui.
Sekilas tentang museum DPR ini, hanya terdiri dari satu lantai. Letaknya di lantai 2 pada gedung kubah hijau. Sebelum masuk ke museum, kita akan disuguhkan oleh maket atau miniatur bangunan pada kompleks DPR Republik Indonesia. Kemudian seperti pada gambar dibawah, di sisi kanan, kita akan melihat para tokoh yang berperan dari masa ke masa pada pembentukan DPR. Suasana saat itu memang gelap, sehingga saya kesulitan untuk mengambil gambar. Kalau tidak salah di ujung museum ini ada tulisan bahwa interior museum dikerjakan oleh departemen arsitektur interior FT UI.
Mengunjungi DPR di hari libur bisa dibilang melelahkan, tidak hanya karena kompleksnya yang luas, melainkan juga karena listriknya yang dimatikan, sehingga elevator dan AC tidak berfungsi. Padahal mayoritas pengkondisian udara di gedung-gedung ini menggunakan AC.
Tentu mengunjungi DPR tidak afdol jika tidak melihat ruang sidang yang ada didalamnya. Salah satu yang menjadi Ikon DPR adalah bangunan kubah hijau. Foto interior ruang sidangnya sendiri adalah seperti dibawah. Yang saya takjub adalah bagaimana struktur lengkung tersebut dapat menopang bentangan yang begitu panjang pada ruangan ini. Serta bagaimana detail kaca bertemu dengan beton atap tersebut. Sehingga nampak pada siang hari, cahaya dari luar tetap dapat masuk secara alami menerangi ruangan.
Gimana? menarik bukan? meski sudah tua, namun bangunan ini tetap keren dan megah. Ruangan ini kalau tidak salah hanya digunakan sesekali, karena fungsinya untuk menetapkan sesuatu yang sifatnya penting atau besar, mohon koreksi jika salah. Beberapa ruang rapat lain, yang saya agak lupa nama ruangannya juga saya lampirkan disini.
nih adalagi yang keren di DPR, letaknya di lantai 1 bangunan hijau. Ornamen dinding dibawah ini, dengan perpaduan high ceiling, bikin suasana ruangnya makin mewah dan megah.
Kompleks DPR juga memiliki taman yang beragam lho! salah satunya bahkan memiliki kebun binatang mini untuk angsa dan rusa. ketika kami ketempat tersebut, rusanya bisa dibilang banyak sekali. pengelolanya bilang, rusa tersebut merupakan hadiah dari istana bogor. seiring berjalannya waktu, mereka berkembang biak dengan cepat. Sayangnya memang mereka tidak dilepas di lapangan rumput, karena sangat cepat rusaknya rumput-rumput tersebut bila ada rusa.
akhirnya kami pun pulang sekitar pukul 4 sore, namun sebelum itu jangan lupa untuk berfoto dulu didepan bangunan DPR hehe. Ambiance kolam, bangunan dan cahaya yang baik menghasilkan foto yang baik juga nih hehehe, jangan lupa posenya.
0 comment