Jelajah Singkat Jogja Part2

00.23

Haloooo! Duuh peer tulisan lagi numpuk banget nih. Kmaren udah sempet buat draft beberapa tulisan, tapi belum selesai ditulis. Sekarang lagi seneng banget dengerin lagu-lagu idol yang bikin gabisa fokus sambil nulis. Penasaran? lagunya marion sama kevin yang buktikan, ghea yang akad, itu enak banget dikuping wkwk. Nah melanjutkan story sebelumnya yang jelajah part 1, yuk langsung aja kita bahas!

--- Melanjutkan Part 1 ---

Nah jadi keesokan harinya, kami serombongan berangkat dari kauman jogja langsung ke Gua Pindul untuk mendapatkan permainan pertama. Tapi karena jaraknya jauh, jadi kami sarapan dulu di penginapan. Biasalah, nasi goreng. Tapi ada yang beda. Di pinggir nasgornya, ada kerupuk kebab. Udah tau belom kerupuk kebab? Jadi kerupuknya mirip banget sama pangsit goreng. Tapi bahannya adalah kulit kebab. Lalu kerupuk tersebut dikasih bumbu macem maicih yang rasanya sangat 'India'.

"kriuk kriuk... IH APAAN NIH MA?"
"kenapa?"
"ENAK BANGET"

ujarku yang makan diatas kasur, selagi mama merapihkan baju-bajunya ke dalam koper. Btw itu saya belum mandi udah langsung makan aja. Jadilah kami serombongan mesen sama abang penjaga penginapan. Tak tanggung-tanggung, 10 BUNGKUS per keluarga. 1nya di banderol 15rb. Sayangnya, karena homemade, jadilah kami belum bisa ambil saat itu. Penjaga penginapan bilang, nanti akan dipack dan dibawa ke bandara saat kami akan pulang jam 11 malam nanti. OKE! ohya namanya Si Kripsi. Alay bet wkwk. Tapi bungkusnya uda profesional sih.

Wisata Pindul

Nah yang pertama akan saya bahas adalah wisata di Pindul. Setelah sebelumnya gagal, akhirnya kami bisa kesini juga. Note! Kalau mau kesini sebaiknya jangan musim hujan. Nanti bernasib kayak kami hehe. Nah ketika kami sampai disini pagi hari, untungnya belum hujan. Atau gerimis ya? kayaknya ngga hujan deh. Nah langsung aja. Ketika panitia mengurus administrasi, saya langsung aja ke toilet untuk ganti pakaian.


Di Operator Haris, Toiletnya seperti gambar diatas, antara cewek dan cowok dipisah. Di sisi kanan berjejer untuk cewek. Sedangkan cowok di sisi kiri. Sayangnya untuk menggunakan toilet ini, kita perlu membayar 2rb. Saya juga ngga paham, harusnya sudah include di tiket dong? entahlah. Tapi toiletnya bersih kok untuk ukuran toilet umum. 

Kaki masih luka robek naik motor, baru dua hari uda disuruh nyelup di kali wkw

Ada buleee
Saya disini menggunakan celana pendek yang bahannya cepat kering. Bisa kamu dapatkan di outdoor outlet. Bajunya cukup jersey bola hehe. Dan saya totally nyeker! karena ingat pengalaman ke pindul jaman kuliah, menurut saya, nyeker is the best. Karena wahana yang akan dilalui kebanyakan adalah air, jadi pemakaian sendal hanya akan menghambat dan licin. Ohya disini ada bule *gapenting. Kalo kamu ngga bawa celana atau baju basah, disini ada yang jual kok. Sampai case handphone anti air juga dijual, tapi harganya mahal, sampai 50k!! dan mama saya beli....





Loket Operator Haris, awalnya kesini dulu, nanti dibantu petugas


Nah kalau sudah siap semua, kita pun menuju tempat untuk ngambil life jacket. Kalau pada mau pake sepatu yang disediain disini juga bisa. Tapi kebanyakan pakai sandal masing-masing, bahkan nyeker. Kayak saya. Setelah itu, barulah kita naik ke mobil bak terbuka menuju lokasi gua. Lumayan jaraknya. Ada kali 1-2km. Karena jalannya yang tidak aspal, rasanya bakal goyang-goyang banget!! Be careful

Isi truk biasanya untuk 7-9 orang
 


Nah setelah turun dari truk tadi, setiap orang harus bawa ban raksasanya sendiri-sendiri. Tapi kalau ada yang ngga kuat, nanti bisa dibantu sama mas-mas yang jadi guide setiap rombongan. Mama saya dibawain... masih kuat tapi males aja dia mah ck. Nah nanti setelah berjalan sekitar 100m, akhirnya kita tiba juga di tangga turun menuju permukaan air. Hati-hati!! disini licin banget. Berlumpur dan berlumut.

Setelah itu, kita akan meletakkan ban kita di air, dibantu sama pemandu. Baru deh loncat dengan pantat duluan, biar bisa masuk ke ban. Dalem apa ngga? nggak kok, saya bisa napak sampai sebetis, tapi makin ke tengah dalem katanya. Katanya.


Berencana bawa kamera kesini? saya sarankan bawa kamera yang bisa motret bagus dalam keadaan gelap. Kalau hape biasa, tanpa flash, kurang lebih gambarnya kayak dibawah. Karena memang ngga ada cahaya lain selain cahaya alami.


Foto ini pakai flash, ngga dilarang kok. Tapi takut ganggu aja.
Setelah 15-20 menit didalam gua, nanti kita akan keluar gua dengan rupa seperti foto dibawah. Jadi nanti kita akan naik tangga. Dan ingat. Sama seperti pas diawal. Disini pun licin berlumut. Lalu dilanjutkan berjalan sekitar 100m untuk naik ke truk menuju lokasi selanjutnya.


Usai dibawa oleh truk selama 10 menit, kira-kira jaraknya 2-4km. Melewati semak belukar, akhirnya kami sampai di pinggir sebuah kali. Kata abangnya, ada 2 titik masuk di kali ini. Nah di titik yang pertama, kami tidak disarankan, karena mayoritas ibu-ibu, terlalu berbahaya. Jadilah kami ke spot yang lebih aman. Seperti gambar dibawah, kami sedang turun dari tangga untuk menyebrangi sungai. 

Kelihatannya sepele ya untuk menyebrang ke mas-mas baju merah ditengah itu. Tapi... LICIN!! Arusnya juga kenceng. Meskipun kedalamannya hanya se-paha. Tapi beneran deh, lebih mantep arusnya ketimbang banjir di jakarta. Yang saya takutkan adalah kepeleset karena licinnya pijakan. Belum lagi harus megangin ibu-ibu. Jatoh satu, jatoh semua!



Setelah dari tengah tadi, baru deh masing-masing naik ban. Nah agar menjaga kami tetap pada jalurnya, masing-masing ban diikat satu sama lain, sehingga membentuk rantai panjang. Karena pinggir sungai ini banyak batu, maka kita harus berhati-hati. Untuk pengarah rombongan sendiri ada guide yang bersiap di belakang membawa bambu untuk menjaga rombongan tidak nabrak-nabrak.


Selama perjalanan, kita hanya bisa menikmati lajunya air sungai. Syukur kalau datang pagi dan masih sejuk. Kalau tengah hari, bisa terik banget. apalagi kan tubuh kita menghadap keatas ya. Dan cukup berbeda dengan jaman saya ke pindul dulu. Kali ini tempat untuk loncat setinggi 8m sudah musnah diterpa banjir bandang. Jadi ya beginilah. Hanya flat sepanjang beberapa kilometer.

Usai perhelatan panjang tersebut, diujung sungai, nanti kita akan naik ke daratan kembali. Disana sudah ada semacam warteg kecil menjual gorengan dan minuman hangat. Bayarnya gimana? tenang. Disana nanti akan dicatat kamu makan apa saja, terus kamu bisa bayar melalui operator yang kamu pilih di tempat asal kamu. Kebayangkan? abis dingin-dingin main air, minum kopi anget sama gorengan, beuuuh. Sedap.

Lalu ketika dirasa cukup, kami pun naik kembali ke mobil truk yang sudah standby disana untuk mengantar kami kembali ke markas operator haris. Bergegas setelah sampai, kami berfoto didepan spanduk operator, lalu mandi dan solat bergantian. 

Minuman Serai yang hangat seperti jahe

Disini banyak pendopo untuk yang membawa rombongan
Naah kalau di haris ini, selain wisata, kita juga dapat paket include makan siang. Jadi setelah mandi, dan solat, kita bisa ambil jatah makan siang kita di kantin. Makanannya simpel sih, cuma tempe, sayur dan air putih. Kalau ingin tambah lauk seperti ayam goreng, kamu bisa nambah harganya sekitar 5rb. Mayan.

Naah usai dari pindul tersebut saya juga mampir ke beberapa tempat seperti Mangunan, Puncak Panguk, Sate Klathak. Tapi ngga akan saya ceritakan disini, mungkin Mangunan akan saya ceritakan di part selanjutnya. Bhaay!

You Might Also Like

0 comment