Software Wajib Arsitek di 2020

15.30

Halo! Ngga kerasa nih tahun 2020 sebentar lagi. Kali ini aku mau nulis lagi soal arsitektur. Berhubungan dengan aplikasi-aplikasi apa saja yang masih update dan akan terus dipakai di tahun 2020 mendatang. Hal ini tentunya akan sangat berguna untuk kamu yang masih muda dan menggeluti dunia arsitektur. 

Jika kamu sudah tenggelam di dunia arsitektur, tentunya kamu nggak akan asing dengan beberapa aplikasi seperti AutoCad, Sketchup, Vray dan sebagainya. Tentu aplikasi-aplikasi tersebut akan tetap digunakan hingga beberapa tahun mendatang mengingat dampaknya yang cukup signifikan. Namun pada pembahasan kali ini, aku hanya akan membahas satu software yang bisa dibilang sangat berguna kedepannya.





Mungkin software ini sudah dikenal sejak lama, sekitar tahun 2013 kalau nggak salah pertama kali saya menggunakannya. Dan di tahun 2019 ini, Lumion sudah mencapai versi Lumion 10. Jadi sebelumnya, kalian tau ngga sih Lumion? Lumion adalah salah satu software mid-processing yang digunakan dalam proses desain arsitektur. Jadi kalau coba ku urutkan, berdasarkan pengalaman di dunia arsitektur, proses penggunaan software arsitektur adalah sebagai berikut;


Jadi dalam proses mendesain arsitektur, terhadap empat tahap yang akan dilalui sebagai gambaran sederhana. Yakni tahap pertama adalah ide awal, kemudian tahap produksi, tahap mid produksi dan tahap post produksi. Pada tahap awal yakni ide, umumnya merupakan kombinasi dari ide-ide yang ingin diciptakan. Biasanya kalau arsitek, cenderung mengumpulkan ide berupa sketsa-sketsa dari mulai denah, ataupun tampilan-tampilan yang diinginkan. Biasanya di tahap ini, kita akan mengumpulkan banyak referensi tentang apa yang ingin diwujudkan.

Tahap selanjutnya adalah tahap produksi, dimana pada tahap ini kita sudah mulai menyusun materi untuk menjadi bahan presentasi arsitektur. Bisa dengan yang paling basic seperti membuat garis-garis denah di AutoCad, hingga mewujudkannya dalam format 3D pada software seperti SketchUp. Di tahap ini, kita sudah bisa sebenarnya untuk presentasi arsitektur. Namun untuk lebih optimal, tentu kita ngga ingin tampilan yang terlalu sederhana. Sebagian orang awam tentu akan lebih mudah memahami apa yang ingin kita tampilkan dengan bantuan visualisasi yang baik.

Pada tahap ketiga, ada software yang akan kita bahas lebih banyak. Tahap ini adalah tahap mid-processing dimana kita mencoba mengolah hasil basic 3D kita menjadi suatu gambar yang mudah dipahami orang awam. Tahap ini terdapat banyak sekali software, namun salah satu yang sangat mudah, dan akan populer di 2020 adalah Lumion. Aplikasi ini membantu arsitek untuk menggambarkan tampilan yang mudah dipahami.

Tahap terakhir adalah post-production dengan bantuan image retouch Photoshop. Sebenarnya, kita juga bisa loncat dari tahap dua, langsung ke tahap empat. Namun tentunya perlu skill yang sangat hebat untuk bisa menghasilkan produk yang setara dengan hasil dari tahap ketiga.


Lumion 10
Kalau ditanya, lumion 10 harganya berapa, itu mahal banget. Kebetulan di kantor sedang ada rencana pengadaan software lumion 10. Harganya kalau ngga salah sekitar 50 juta. lima puluh juta.... Nah sebelum kamu beli software semahal itu, ada baiknya kamu juga memahami spek komputer yang mumpuni untuk menggunakan Lumion. Tentu versi yang terdahulunya akan lebih enteng ketimbang versi terbaru ini. Berikut adalah hasil benchmark dari komputer yang saya gunakan dirumah.


Hasilnya cukup memuaskan, dengan seluruh aspek mampu berada di kategori rekomendasi bahkan melebihi kebutuhan. Speknya sendiri adalah sebagai berikut;
- Intel i7 4790 3.6 Ghz
- RAM 16 GB
- VGA Nvidia RTX 2060 6GB

Dengan spek demikian, saya sudah bisa mendapatkan hasil yang sangat optimal dan enteng. Jika kamu perhatikan, processor i7-4790 merupakan processor keluaran tahun 2014. Sudah tua! tapi tetap diatas rata-rata. Kenapa? karena i7 untuk PC memiliki Core sebanyak 8 unit, berbeda dengan i7 Laptop yang hanya punya 6 Core. Akan saya tampilkan benchmark Lumion 10 pada laptop Lenovo Legion Y540 yang menggunakan core i7 seperti dibawah;


Lumion 10 ini menggunakan engine yang biasa digunakan untuk bermain game, sehingga bila kamu mengejari tampilan realistik, mungkin akan sulit, namun dengan berbagai pembaharuan, lumion 10 menurut saya sudah cukup untuk membantu kita sebagai arsitek menyiapkan materi presentasi. Berikut ini adalah beberapa contoh hasil dari lumion 10 yang saya gunakan;




Nah gambar diatas adalah beberapa tampilan dari Lumion 10. Salah satu yang menjadi pembeda dari versi sebelumnya adalah kemampuannya untuk menghadirkan preview sebelum kita render final. Sehingga sangat memudahkan kita sebagai arsitek. Dengan bantuan software ini, kita bisa menghemat waktu untuk melakukan post-processing. 

You Might Also Like

0 comment