Menuju berakhirnya tahun 2019, sepertinya aku akan mencoba merangkum segala bahagia dan sedih yang terjadi pada tahun ini dalam sebuah tulisan yang akan super duper singkat karena skill menulisku sudah menurun drastis. Ngga penting emang, di close aja tabnya sana! hehe. Mulai dari mana ya? jadi ceritanya saat menulis tulisan ini, yakni jam 7 malam sebelum pergantian tahun, sambil makan mie goreng dobel pake telor dan nungguin pizza dari gojek dateng. uhuk!

Oke, tahun 2019 ini akan aku sebut sebagai tahun "kebanyakan main". Kok bisa? Soalnya dari semua hal yang aku inget di tahun ini, aku ngerasa bahwa tahun ini tuh isinya kok ngga serius banget ya. Hidup tuh kok ya bercanda banget. Meskipun ada kesedihan, tapi bukan yang sedih banget gitu. Meskipun ada kesenangan, ya alhamdulilah. Tapi dari yang ku garis bawahi pada tahun ini, kok ya bercanda...

Apakah ada target tertentu pada tahun 2019? tentu ada, tapi beberapa hal yang kusorot banget belum bisa kucapai. Alhamdulilah ada pencapaian pada hal-hal dalam pekerjaan, dan ada juga hal yang unexpected bisa kudapatkan di akhir tahun. Tapi di sisi lain? aku juga fail dalam beberapa hal. Meski demikian, aku merasanya bukan sedih, tapi malah menganggapnya, sebagai pembelajaran atau bahkan sebagai ladang bermain? entah. 

Hal yang paling kusorot dan jadi renungan di akhir tahun ini ada dua, dari segi finansial dan segi asmara. Halah pret. Dari segi finansial, alhamdulilah, banyak berkah yang hadir di tahun ini. Tapi juga dibarengi oleh "main-main" yang tidak sedikit. Bahkan keputusan untuk punya mobil sendiri sudah bisa dilaksanakan pada tahun ini. Tapi aku mulai capek. Mulai ingin menyudahi "main-main" yang ngga ada habisnya ini. Dari segi asmara, aku juga sudah terlalu banyak "main-main". Walaupun sebenarnya ngga ada niatan "main-main", tapi jatohnya seperti itu, karena durasinya yang singkat-singkat. Aku merasa seperti tahun ini aku belum benar-benar siap untuk memulai kehidupan asmara. Semoga di tahun depan, aku sudah tidak "main-main" lagi. bye