Proses Pembangunan Rumah oleh Developer Properti
21.27Pernah ngga sih kalian bertanya-tanya, seperti apa proses dibalik pembuatan sebuah Gedung? Terutama yang mahasiswa Arsitek nih, pasti sempet dong bertanya-tanya. Nah di post kali ini, saya mau coba share sedikit caranya proses pembangunan Gedung dari sisi Developer, yuk disimak bareng.
Secara umum prosesnya bakal
dibagi menjadi 3 tahap, yakni proses persiapan, proses konstruksi dan proses operasi
& pemeliharaan.
Proses Perencanaan
Pada proses persiapan, biasanya
dimulai dengan tim yang Menyusun rencana bisnis. Misalkan sebuah developer hendak
membangun perumahan, maka developer tersebut akan mulai mencari lahan-lahan
yang dinilai cukup strategis untuk dikembangkan. Bisa dengan lahan milik perusahaan
sendiri, ataupun lahan yang dimiliki oleh pihak lain.
Bagaimana kalau lahan milik pihak
lain? Cara pertama bisa dengan pihak developer membeli lahan tersebut. Atau
cara lain bisa dengan skema Kerjasama. Contohnya si pemilik lahan menjual
lahannya dengan cara bagi hasil dari penjualan unit rumah senilai dengan harga
tanah+keuntungan yang sudah disepakati.
Tapi sebelum developer
bekerjasama ataupun membeli lahan, biasanya developer akan membuat rencana
bisnis diatas lahan tersebut berupa simulasi. Dari mulai merencanakan masterplannya,
merencanakan nilai investasi, hingga mencari perusahaan lain yang mungkin
berminat diajak bekerjasama.
Proses Konstruksi
Setelah dipastikan kajian atas
lahan dan bisnis tersebut cukup menguntungkan, developer akan menunjuk kontraktor
sebagai perusahaan yang akan membangun Gedung/ perumahan yang sudah direncanakan.
Nanti acuan kontraktor adalah gambar dari konsultan yang sudah ditunjuk
developer pada masa perencanaan. Nah tugasnya developer adalah memastikan agar
biaya membangun tidak melebihi perencanaan, biar keuntungannya nanti ngga
mengecil guys.
Buat developer BUMN, biasanya ada
proses tender dalam memilih perusahaan kontraktor. Gunanya apa? Untuk mendapatkan
penawaran harga yang paling murah dan berkualitas. Misalkan nilai konstruksinya
200 M, maka developer akan mengumumkan proses seleksi tender ke perusahaan
kontraktor yang dinilai memiliki reputasi baik. Biasanya minimal 3 perusahaan
yang akan ikut seleksi. Nah nanti ketiganya akan memberikan harga penawaran.
Biasaya mereka akan berlomba-lomba untuk memberi harga termurah, tentu dengan
catatan masih masuk akal ya.
Kalau sudah terpilih, barulah
proses konstruksi dimulai. Lamanya sendiri bervariasi tergantung dari besarnya Kawasan
yang akan dikerjakan. Biasanya untuk 1 tower apartemen, kalau lancar tanpa
hambatan, cukup 1-2 tahun. Sembari bangunan dikerjakan, Developer juga harus
bekerja keras untuk menjual produk. Misalkan yang dibangun adalah apartemen,
maka saat konstruksi pun, meski barangnya belum jadi, proses jualan harus
selalu dilakukan.
Proses Operasi & Pemeliharaan
Nah nanti Ketika bangunannya
selesai, pihak kontraktor akan melakukan semacam ‘ceremony’ serah terima ke developer,
yang menandakan bangunan telah selesai dikerjakan. Nantinya Developer dapat
semacam garansi yaitu masa pemeliharaan misalkan ada bagian dari bangunan yang
kurang rapih dsb. Biasanya masa pemeliharaan ini 1-2 tahun tergantung
perjanjian. Nah proses operasi juga bisa berlangsung cukup lama hingga puluhan
tahun. Kalau produk bangunannya bagus, lokasi strategis dsb, biasanya bangunan
itu bisa sudah terjual semua dalam waktu 1 tahun. Jadinya pihak developer hanya
tinggal mengoperasikan Gedung, seperti mengelola sewa, membayar maintenance
bulanan dsb. Ada juga yang sistemnya, kalau sudah laku semua, diserahkan ke
pihak ketiga untuk mengoperasikan semuanya.
Gimana? Udah kebayang belum
proses pembangunan Gedung dari awal sampai akhir dari kacamata developer property?
Kalau masih bingung tanya aja yaa dikomen dibawah. See you
0 comment