Apa Kabar di 2024?

20.48

 Hai, lama tak jumpa. Setelah tulisan terakhirku di bulan Januari, nggak kerasa ternyata sudah selama itu ya.. sekarang sudah di bulan mei saja. Waktu terasa begitu cepat, dengan kesibukan yang sekarang aku jalanin (baca: bertahan hidup). Yah paling engga, aku udah berusaha beradaptasi dengan segala kesulitan dan tantangan yang aku jalanin sekarang. Ngga mudah, asli. Kalo boleh nangis, aku mau nangis. Kalo boleh jadi drama korea, aku mau deh nulisin scriptnya.

Recap sedikit. Tahun ini usiaku sudah 32 tahun. Not that forever young hm. Pikiran "waduh mesti segera". semakin menjadi-jadi. Ibarat serial netflix, season 3 sudah berjalan, masih ada 8 episode lagi sebelum season ini habis. "Lantas kemaren-kemaren kemana aja?" pikiran ini sudah lama menghantui, tapi nggak sebesar sekarang. "Terus apa yang udah dilakuin? udah nyari?" udah, but it didn't work. Sulit ternyata, mencari yang "cocok".

"nyari yang sempurna mah ga ada abisnya".. bener, i know, dan aku juga gak nyari yang sempurna. mungkin di kasus aku, aku salah satu yang unik. Ada hal-hal bare minimum yang harus dijaga. Kalo nggak sesuai pakem itu, mungkin awal-awal bisa bertahan, tapi nggak lama bakalan kandas lagi. Kadang orang merasa paling tahu karena udah ngejalanin sampai titik yang lebih jauh. Meski aku belum pernah sampai titik yang jauh, tapi aku juga bisa memprediksi, karena aku yang ngejalanin hubunganku sendiri.

Hal terbesar yang saat ini jadi concernku selain itu ya dari aspek pekerjaan. Nggak bisa dipungkiri, keadaan ekonomi perusahaan saat ini bener-bener bikin semuanya jadi sulit. Nggak sesuai prediksi dan target di awal, semuanya declining so fast. Ada yang bilang kondisi sedang naik turun, "sabar aja", tunggu naik lagi. ett..tapi mau sampai kapan sabarnya?.. semua rencana-rencana perlahan pupus karena salah perhitungan. 

Lagi-lagi hidup ngga bisa ditebak. but i'm survive until now. Apakah aku masih termasuk yang beruntung? Ya tentu. Mau cari yang lebih sulit banyak. Tapi yang lebih baik kondisinya tentu juga banyak, dan aku ingin kesana, bukan stuck disini aja.

Bagaimana bisa tetap waras? bertahan hidup dengan kebahagiaan kecil. Hal-hal yang menyenangkan di depan mata. Tapi senyum itu cuma sebentar, lagi-lagi aku kembali ke raut murung tanpa tepi. Menjadi pribadi yang semakin tertutup dan tidak antusias. Sinis melihat dunia, sembari ragu dan pesimis. Akankah ada yang menjadi penyelamatku? atau memang aku hanya akan tenggelam bersama semua kepahitan ini? who knows?

You Might Also Like

0 comment