Fuji XF35mm F2 R WR Review

00.27

Bikin review lagi aaaah! kali ini tentang lensa super yang jadi primadona fuji. Lensa XF35mm F2 R WR, salah satu lensa terbaik yang ada di lineup lensa fuji. Bukan yang paling the best, tapi bisa dibilang sangat difavoritkan. Sebelum adanya lensa ini, di lineup focal length 35mm sudah ada pendahulunya, yakni XF35mm F1.4, salah satu lensa legendaris fuji. Salah satu alasan XF35mm F2 cukup populer adalah karena harganya yang terpaut hingga 4-5 juta lebih murah ketimbang pendahulunya. Untuk lebih jelasnya, yuk sama-sama kita bahas apa saja kelebihan dan kekurangan lensa ini.

XF35mm F2 R WR merupakan lensa fix atau lensa prime dengan satu buah focal length 35mm yang tidak dapat diubah. Lensa 35mm APS-C ini ekuivalen dengan focal length 50mm pada kamera fullframe. Focal length ini cocok untuk all-around use, terlebih yang suka memotret foto potrait maupun street fotografi. Kode WR yang disematkan pada lensa ini menandakan bahwa lensa ini sudah mendukung fitur Weather Resistant, yang digadang-gadang dapat bertahan dalam kondisi hujan ringan. Saya pribadi belum mengujinya, meski beberapa kali sempat nekat memotret saat gerimis, karena kamera saya tidak mendukung WR. Fungsi WR ini dapat bekerja maksimal jika menggunakan body yang juga sudah WR seperti XT-1, XT-2 dan Xpro-2.

Body
Lensa XF35mm F2 R WR ini dibuat dengan bahan metal/logam, sehingga terasa dingin saat dipegang. Berbeda ketika kamu memegang lensa XC50-230mm maupun XC16-50mm. Bisa dibilang, feelnya mirip dengan lensa XF18-55mm, namun dengan ukuran yang lebih kecil. To be honest, lensa ini kecil banget. Ukurannya cukup dengan segenggaman tangan. Beratnya terbilang ringan dan sangat kokoh. Kamu akan menyadarinya ketika pertama kali menggenggamnya. Benar-benar solid dan mantap saat digenggam. Bentuknya juga unik, jika pada umumnya lensa kamera berbentuk silinder dengan diameter yang relatif sama dari ujung belakang ke ujung depan, pada lensa ini, diameter depan lebih kecil dari diameter belakang. Unik. Tersedia dua warna, yakni hitam dan silver. Ketika saya pasang lensa berwarna hitam ini pada body kamera fuji berwarna silver, hasilnya sungguh retro abis. Dan ketika saya pasang lensa hitam pada body kamera fuji berwarna hitam, hasilnya bener-bener totally black, elegan.

Image Quality
Sebagai lensa prime favorit, lensa ini super duper tajem! Yup, dari mulai bukaan f/2 hingga f/11, saya ngga melihat adanya kecacatan yang ada pada lensa ini. Diatas f/11 hingga f/16, saya pribadi jarang sekali menggunakannya. Namun yang saya tahu, bukaan terbaik pada lensa ini ada pada f/2 hingga f/11. Bokeh yang dihasilkan oleh f/2 memang menakjubkan, meski tidak sehebat bokeh yang dihasilkan kakaknya XF35mm f/1.4 yang melegenda. Langsung saja, biar ngga bingung, dilihat sendiri aja gambar hasil jepretan XF35mm f/2.

wisuda rani, motret di f/2
Lensa ini bener-bener nyaman saat dipakai untuk keperluan potrait, meskipun kalau pernah nyoba XF56 f/1.2 atau 35mm versi f/1.4 bakalan mind blowing banget hehe.

main ke mall, motret di f/2
motret Ainun di f/2.8
Foto ainun ini diambil pada siang hari dengan background dinding dan tanaman yang jaraknya sekitar 1m dari Ainun. Salah satu cara dapetin bokeh maksimum adalah dengan menempatkan fokus sedeket mungkin dengan lensa.

motret wedding di f/2
Di foto wedding ini sebenernya nekat banget ngambil gambar di bukaan f/2 pada saat lepas balon, karena sangat berisiko buat ngga fokus. Untungnya fokusnya tepat hehe.

look at that beautiful f/2!!
Long exposure pakai f/11, tetep ganteng tajemnya

motoin ulfa pake f/2
lensa favorit food blogger, di f/2





Kelebihan
Nah beberapa kelebihan dari lensa ini menurut saya adalah sebagai berikut;
1. Tajam
sebagai orang yang pixel peeper, saya cukup perfeksionis dalam melihat ketajaman gambar. Seringkali ketika gambar saya pindahkan ke komputer, saya selalu berulang kali melakukan zoom-in dan zoom-out untuk melihat seberapa tajam gambar yang saya ambil. Dan itu penting bagi saya. Dibandingkan dengan lensa-lensa lain yang saya miliki. Lensa inilah yang paling tajam dan menjadi andalan saya jika ingin mengambil gambar dengan ketajaman tinggi. 

2. AF Cepat
Peningkatan yang terasa signifikan dibanding pendahulunya, yakni kecepatan autofokus yang lebih baik. Selain itu mesin yang digunakan juga sangat redam hingga tidak terdengar pergerakannya. Berbeda dengan pendahulunya yang mana ketika melakukan fokus, suara mesin fokus terdengar dengan jelas. Tidak hanya pada kondisi cahaya yang cukup, namun juga pada kondisi low-light, fokus yang dimilikinya menjadi andalan ketika saya memotret.

3. Mungil
Kalau kamu punya tas kamera yang kecil, pilihan lensa ini bisa dibilang sangat tepat. Meskipun ukurannya tidak sekecil pancake lens seperti XF27mm, namun lensa ini cukup ringkas untuk dimasukkan ke dalam tas. Ketika berjalan-jalan pun, dengan ukurannya yang kecil, lensa ini tidak terlalu mengundang perhatian orang lain (khusus warna hitam), terutama bagi kamu yang suka foto candid.

4. Bokeh
Duh! aperture f/2 udah cukup bokeh bangetlah. Kalau punya dana untuk ambil kakaknya yakni XF35mm f/1.4 mungkin bisa dibilang f/2 ini ngga ada apa-apanya, tapi kalau dananya cuma cukup di XF35mm f/2, ini lensa uda hype banget. Cukup banyak food blogger yang menggunakan lensa ini untuk memotret makanan maupun minuman di cafe-cafe ngehits. Sehingga gak jarang kamu lihat efek blur yang sangat creamy.

5. Weather Resistant
Kelebihan yang satu ini bisa dibilang hanya dapat dinikmati oleh pengguna body kamera ber-WR. Jadi saya pribadi tidak benar-benar merasakan manfaatnya. Namun bolehlah jadi pertimbangan sebagai nilai plus jika kamu ingin membeli lensa baru.

Kekurangan
1. Tidak OIS
wah ini momok bangeeeet! jika kamu sedang dalam kondisi kurang cahaya seperti malam hari, lalu tidak membawa tripod, ketiadaan Optical Image Stabilization ini menjadi kekurangan yang paling berat menurut saya. Meskipun bukaan aperture yang dimiliki cukup besar, tapi terkadang itu tidak cukup dan mengharuskan kita untuk menaikkan ISO. Berbeda ketika saya menggunakan lensa dengan OIS, hingga shutter 1/30 saja, saya tetap dapat melakukan pengambilan gambar dengan handheld tanpa blur yang berarti. Namun ketika menggunakan lensa ini, saya benar-benar harus menjaga shutter di 1/125 agar gambar yang diambil tidak blur, konsekuensinya saya harus mengorbankan ISO dan memaksa tetap memakai f/2. 

2. Focal Sempit
meskipun 35mm atau 50mm di fullframe merupakan focal length favorit, namun tetap saja focal length ini memiliki keterbatasan bagi temen-temen penyuka foto landscape. Yap, lensa ini memang bukan diperuntukkan untuk kebutuhan landscape, meskipun bisa saja jika dipaksakan. Focal length 35mm ini cukup berat untuk digunakan pada tempat-tempat sempit. Seperti jika kalian ingin berfoto di meja makan sebuah restaurant, kalian harus mundur 1 langkah dari tempat duduk untuk dapat memotret teman di depan kalian. 

Worth to Buy?
Akhirnya tiba di penghujung cerita. Jadi menurut saya, lensa ini sangat worth to buy. Dengan segala kelebihan yang telah saya jabarkan sebelumnya, lensa ini sangat worth value of money. Dengan harga yang ditawarkan dan kualitas yang didapatkan, saya rasa lensa ini menjadi salah satu lensa wajib yang harus dimiliki para pecinta kamera fujifilm. Bisa dibilang, lensa ini dapat menjadi pilihan untuk upgrade lensa setelah lensa kit yang bisa kalian miliki. Cukup banyak yang membandingkan lensa ini dengan saudara sepupunya yakni XF23mm F/2, dan yang paling baru XF50mm f/2. Ketiganya sudah mendukung WR. Namun dengan perbedaan focal length kalian bisa menentukan sendiri arah foto kalian. 

Semoga review singkat ini bisa berguna untuk kalian yang ingin tahu mengenai lensa XF35mm F/2 R WR. Salam!

You Might Also Like

0 comment