Pilih Kuliah Arsitek atau Sipil?
00.09
Halo! Tulisan ini akhirnya dibuat karena cukup banyak pertanyaan yang diajukan ke saya, "kak saya masih SMA, kira-kira ambil Sipil apa Arsitektur ya?", "kak bedanya Arsitek sama sipil apa?", "kak yakinin saya dong buat kuliah di Arsi..". Akhirnya untuk menampung pertanyaan itu, saya coba merangkumnya dalam tulisan kali ini, memilih jurusan Arsitektur atau Sipil. Apabila ada ketidak sesuaian pemahaman dapat silahkan komentar dibawah untuk diskusi bersama. Yuk mari kita mulai saja pembahasan tentang pilih kuliah arsitek atau sipil.
Sebelum membandingkan keduanya, alangkah baiknya agar kamu memahami dulu masing-masing jurusan tersebut.
Teknik Arsitektur
Menurut KBBI, Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dsb. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota (planologi), perancangan perkotaan, arsitektur lanskap (tata taman), hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Dalam Teknik Arsitektur, umumnya dibagi kedalam beberapa peminatan (kekhususan ilmu) meski tidak semua Teknik Arsitektur di Indonesia menerapkan hal yang sama. Diantaranya seperti, Arsitektur Umum (wujud luar tampilan bangunan), Interior (tata ruang dalam) dan Arsitektur Lansekap (taman). Meski demikian, dalam tugas akhir, umumnya Arsitektur bisa bercabang kembali seperti Arsitektur Highrise Building (apartmen, office), Arsitektur Kawasan (bangunan banyak seperti kompleks DPR) dan lainnya.
Profesi Arsitek sendiri saat ini diatur melalui lembaga Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), sehingga untuk menjadi seorang Arsitek yang dapat berpraktek sendiri seperti dokter, kamu harus memiliki persyaratan SKA keahlian arsitek, yang mana minimumnya adalah 2 tahun pengalaman dan telah mengerjakan 3 proyek. Hingga saat tulisan ini dibuat (mei 2017) Rancangan Undang-Undang mengenai Kewajiban penggunaan Jasa Arsitek pada Bangunan masih sedang dalam proses penyusunan, sehingga kedepannya semua bangunan di Indonesia wajib menggunakan jasa arsitek.
Teknik Sipil
Lalu bagaimana dengan Teknik Sipil? Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Dikutip dari penjelasan Universitas Indonesia, Teknik Sipil adalah disiplin ilmu teknik yang paling lama dan meliputi banyak spesialisasi. Teknik Sipil bisa dijelaskan sebagai aplikasi dari teknik ke dalam komunitas Sipil.
Teknik Sipil mengaplikasikan prinsip-prinsip teknik untuk memenuhi kebutuhan dasar komunitas dalam hal perumahan, transportasi, sanitasi dan kebutuhan lain dalam komunitas modern. Teknik Sipil berhubungan dengan perancangan, konstruksi dan pemeliharaan bangunan fisik dan lingkungan termasuk di dalamnya adalah jalan, jembatan, kanal, bendungan dan bangunan serta tantangan lainnya seperti memburuknya infrastruktur, isu lingkungan yang kompleks, sistem transportasi yang sudah ketinggalan jaman dan bencana alam.
Pendidikan Teknik Sipil menyiapkan mahasiswa untuk menjadi seorang perencana, perancang, konstruktor dan manajer dari berbagai pekerjaan teknik Sipil. Teknik Sipil bekerja pada semua tingkatan seperti pada sektor umum dari pembangunan kota hingga pembangunan nasional dan sektor privat dari kepemilikan pribadi hingga perusahaan multinasional. Untuk peminatan (kekhususan) pada jurusan Teknik Sipil, umumnya dibagi menjadi Struktur, Geoteknik, Transportasi, Manajemen Sumber Daya Air, Manajemen Konstruksi dan Lingkungan. Kalau di beberapa Universitas, Teknik Lingkungan terpisah dari Teknik Sipil.
Lalu bagaimana nih memilih Jurusan?
Tenang. Kamu pasti bingung, gapapa wajar kok. Yang pertama harus dipahami adalah, kamu minat kemana dari dua hal tersebut? meskipun mereka kerjanya akan bersinggungan, tapi pekerjaan yang dijalani sangat berbeda. Keduanya akan bekerja di proyek, bedanya kalau arsitek umumnya adalah bagian yang urusan sama tetek bengek gambar, sedangkan sipil adalah yang ngurusin gimana caranya gambar si arsitek bisa terbangun. Intinya itu.
Beda jurusan pun beda modal. Kalau ditanya biaya SPP, jelas sama. Tapi yang membedakan adalah proses didalamnya. Kalau jurusan arsitek, umumnya membutuhkan modal yang lebih besar, mengapa? karena kebutuhan untuk membuat model atau maket, kebutuhan komputer canggih untuk membuat gambar dsb. Buku Arsitektur di indonesia sangat minim, referensi arsitektur memang cenderung dari luar negeri, dan harganya tidak murah.
Lalu kenapa saya ambil S2 Sipil?
Sederhana aja sih, di S1 Arsitek saya sudah belajar untuk bermimpi dan berimajinasi bagaimana membuat bangunan yang baik dan benar. Sekarang saatnya saya belajar mengaplikasikan bagaimana bangunan dari mimpi dan imajinasi saya bisa terbangun.
Semoga tulisan ini bisa membantu kamu dalam memilih jurusan di S1 kamu. Tulisan ini tidak mutlak benar, sehingga kamu juga perlu berkonsultasi dengan pihak-pihak yang memang betul memahami lebih dalam. Jika ada kritik, saran atau pertanyaan silahkan komen dibawah. Terima kasih
Sebelum membandingkan keduanya, alangkah baiknya agar kamu memahami dulu masing-masing jurusan tersebut.
Teknik Arsitektur
Menurut KBBI, Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dsb. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota (planologi), perancangan perkotaan, arsitektur lanskap (tata taman), hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Dalam Teknik Arsitektur, umumnya dibagi kedalam beberapa peminatan (kekhususan ilmu) meski tidak semua Teknik Arsitektur di Indonesia menerapkan hal yang sama. Diantaranya seperti, Arsitektur Umum (wujud luar tampilan bangunan), Interior (tata ruang dalam) dan Arsitektur Lansekap (taman). Meski demikian, dalam tugas akhir, umumnya Arsitektur bisa bercabang kembali seperti Arsitektur Highrise Building (apartmen, office), Arsitektur Kawasan (bangunan banyak seperti kompleks DPR) dan lainnya.
Profesi Arsitek sendiri saat ini diatur melalui lembaga Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), sehingga untuk menjadi seorang Arsitek yang dapat berpraktek sendiri seperti dokter, kamu harus memiliki persyaratan SKA keahlian arsitek, yang mana minimumnya adalah 2 tahun pengalaman dan telah mengerjakan 3 proyek. Hingga saat tulisan ini dibuat (mei 2017) Rancangan Undang-Undang mengenai Kewajiban penggunaan Jasa Arsitek pada Bangunan masih sedang dalam proses penyusunan, sehingga kedepannya semua bangunan di Indonesia wajib menggunakan jasa arsitek.
Teknik Sipil
Lalu bagaimana dengan Teknik Sipil? Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Dikutip dari penjelasan Universitas Indonesia, Teknik Sipil adalah disiplin ilmu teknik yang paling lama dan meliputi banyak spesialisasi. Teknik Sipil bisa dijelaskan sebagai aplikasi dari teknik ke dalam komunitas Sipil.
Teknik Sipil mengaplikasikan prinsip-prinsip teknik untuk memenuhi kebutuhan dasar komunitas dalam hal perumahan, transportasi, sanitasi dan kebutuhan lain dalam komunitas modern. Teknik Sipil berhubungan dengan perancangan, konstruksi dan pemeliharaan bangunan fisik dan lingkungan termasuk di dalamnya adalah jalan, jembatan, kanal, bendungan dan bangunan serta tantangan lainnya seperti memburuknya infrastruktur, isu lingkungan yang kompleks, sistem transportasi yang sudah ketinggalan jaman dan bencana alam.
Pendidikan Teknik Sipil menyiapkan mahasiswa untuk menjadi seorang perencana, perancang, konstruktor dan manajer dari berbagai pekerjaan teknik Sipil. Teknik Sipil bekerja pada semua tingkatan seperti pada sektor umum dari pembangunan kota hingga pembangunan nasional dan sektor privat dari kepemilikan pribadi hingga perusahaan multinasional. Untuk peminatan (kekhususan) pada jurusan Teknik Sipil, umumnya dibagi menjadi Struktur, Geoteknik, Transportasi, Manajemen Sumber Daya Air, Manajemen Konstruksi dan Lingkungan. Kalau di beberapa Universitas, Teknik Lingkungan terpisah dari Teknik Sipil.
Lalu bagaimana nih memilih Jurusan?
Tenang. Kamu pasti bingung, gapapa wajar kok. Yang pertama harus dipahami adalah, kamu minat kemana dari dua hal tersebut? meskipun mereka kerjanya akan bersinggungan, tapi pekerjaan yang dijalani sangat berbeda. Keduanya akan bekerja di proyek, bedanya kalau arsitek umumnya adalah bagian yang urusan sama tetek bengek gambar, sedangkan sipil adalah yang ngurusin gimana caranya gambar si arsitek bisa terbangun. Intinya itu.
Beda jurusan pun beda modal. Kalau ditanya biaya SPP, jelas sama. Tapi yang membedakan adalah proses didalamnya. Kalau jurusan arsitek, umumnya membutuhkan modal yang lebih besar, mengapa? karena kebutuhan untuk membuat model atau maket, kebutuhan komputer canggih untuk membuat gambar dsb. Buku Arsitektur di indonesia sangat minim, referensi arsitektur memang cenderung dari luar negeri, dan harganya tidak murah.
Lalu kenapa saya ambil S2 Sipil?
Sederhana aja sih, di S1 Arsitek saya sudah belajar untuk bermimpi dan berimajinasi bagaimana membuat bangunan yang baik dan benar. Sekarang saatnya saya belajar mengaplikasikan bagaimana bangunan dari mimpi dan imajinasi saya bisa terbangun.
Semoga tulisan ini bisa membantu kamu dalam memilih jurusan di S1 kamu. Tulisan ini tidak mutlak benar, sehingga kamu juga perlu berkonsultasi dengan pihak-pihak yang memang betul memahami lebih dalam. Jika ada kritik, saran atau pertanyaan silahkan komen dibawah. Terima kasih
1 comment
LOVE
BalasHapus