Menghilang
21.36
Mau cerita sedikit nih. Boleh kan? ya boleh lah. Kebebasan mengutarakan unek-unek, apalagi di platform sendiri hehe. Nggak tahu lagi sih mau cerita sama siapa. Kadang cerita monolog gini lebih enak, daripada cerita sama orang terus dikomentarin yang sebenernya saya ngga butuh komentar. Belum lagi kalau komentarnya nggak pake mikir.
"kemana aja? kok menghilang?"
Mungkin itu adalah pertanyaan utama dari topik tulisan kali ini. Rasa-rasanya tepat jika diibaratkan saya sedang berada dalam fase hibernasi. Bukan hibernasi dalam arti sebenarnya. Melainkan fase dimana saya mengumpulkan seluruh sumberdaya yang saya miliki untuk bertahan hidup di sebuah gua, agar bisa melewati krisis badai salju berkepanjangan. Ya intinya seperti itu contohnya, you get it lah.
Fase hibernasi ini sebenarnya sudah dimulai sejak saya menyelesaikan tesis. Tepatnya berarti sekitar bulan maret. Ketika sudah benar-benar selesai, dengan urusan konferensi dan sebagainya. Di bulan tersebut, pasokan sumberdaya yang biasa saya dapatkan 100%, berkurang drastis dan tersisa hanya 55%. Bayangkan!! Ketika kamu terbiasa hidup seratus persen, sekarang kamu harus hidup dengan separuh sumberdaya.
Memang sih saya ngga ngapa-ngapain juga. Tapi tetep aja... hahaha. Hal tersebut tentunya mendesak saya untuk bisa bertahan. Dari kebiasaan ABCD, dikurangi menjadi kebiasaan A saja. Buat saya, itu drastis. Meskipun saya paham ini hanya sementara.
Belum lagi, beberapa waktu lalu saya kehilangan ponsel saya di jalan. Hal ini menjadi trauma tersendiri bagi saya. Yang dulunya saya begitu percaya diri untuk keluar rumah, mengeksplor Jakarta dan sekitarnya, mencari momen foto yang menarik, semua mendadak berubah. Saya takut. Enggak seberapa. Tapi itu menandakan, bahwa dimanapun saya berada, itu nggak aman.
Belum lama ini pula, saya juga melakukan pekerjaan fotografi secara maraton. Bukan motret orang lari maraton. Tapi mengerjakan pekerjaan fotografi secara terus menerus dalam waktu sekitar 1 minggu. Pada tempat yang berbeda-beda, dan jaraknya pun berbeda-beda. Mungkin saya belum cerita. Yang paling jauh ada di Cikampek. Untuk menuju lokasi tersebut, saya perlu naik KRL dilanjutkan dengan kereta lokal. Pulangnya harus pesen kereta jarak jauh via traveloka. Ribets.
Hal tersebut membuat saya secara psikologi 'lelah' terhadap fotografi. Beneran ini. Meskipun saya hobi, tapi ada titik dimana, saya merasa lelah. Pagi sampai sore memotret, malamnya mengedit, lapor progres dan begitu seterusnya. Ada perasaan bergejolak dalam dada dimana idealisme saya terhadap hasil yang harus dikompromikan dengan keadaan di lapangan akibat waktu yang terbatas menjadi beban bagi pikiran saya sendiri. Ketika hobi dimana idealisme berperan penting, kini dikomersialkan untuk bisa memenuhi ekspektasi sesuai checklist yang diinginkan oleh owner. Ah kamu pasti paham maksudku.
Jadi sudah tidak punya duit, takut keluar rumah, harus hemat, serta lelah dengan hobi sendiri membuat saya jadi tidak bergairah. Betul itu. Saya punya jeda 15 hari sejak terakhir saya upload foto di instagram. Benar-benar lelah. Tidak ingin melakukan apapun. Meski gak gitu juga sih. Saya tetap beraktivitas, terakhir bahkan interview dan psikotes. Maksudku, semua hal yang kuceritakan itu membuatku ingin menghilang sementara waktu. Bahkan, untuk membalas chat atau obrolan panjang saja saya super duper malas dan tidak mood.
Percaya nggak percaya, saya mungkin sudah sangat lamaaaa nggak main yang namanya PC Game. Serius. Dan pecah telor di kondisi ini, saya mendownload game 20GB hanya untuk menemani kebosanan saya dirumah sampai waktu yang tidak diketahui. Bahkan dalam kurun waktu 3 hari saja, game tersebut sudah saya tamatkan. Sungguh bosan.
"Nggak nyari kerja?" WEY!! TAMPOL NIH!!
Sudah dibilang diatas, aku habis interview dan psikotes. Artinya saya sedang berusaha nyari kerja. Emangnya gampang apa. Sebel kalo ditanyain melulu. Mau portofolio mentereng, ipk gede, kalo ngga dipanggil ya gak dipanggil aja. At least di tahap berkas, sudah berusaha yang terbaik, tinggal dipanggil apa nggaknya. Seriously, sejujurnya beban lho. Wisuda masih lama, masih agustus. Tesis sudah selesai dari Maret. Bahkan status mahasiswa sudah LULUS pada april ini. Which is saya selesai jauh lebih cepat dari perkiraan. Sekarang malah terbebani dengan keadaan nggak punya duit, tekanan belum dapet kerja dan lainnya.
Tapi...
Sekarang saya sudah mulai bangkit. Beberapa hari ini saya sudah mulai posting foto lagi. Mungkin besok atau beberapa hari kedepan saya akan mulai hunting foto lagi. Stok foto-foto lama juga mulai saya susun dan pilih mana yang masih bisa digunakan untuk di upload.
"Kok bisa bangkit?"
Sederhana sih. Saya mau move on dari keadaan desperate yang saya alami akhir-akhir ini. Cara paling manjur bagi saya adalah dengan jalan-jalan dan makan kfc/AW. Bye.
0 comment