Trik membuat Video Jalan-jalan yang Keren dan Cinematic
19.11Halo, kali ini saya mau share sebuah trik yang gampang banget buat para pemula yang ingin membuat video jalan-jalan menjadi lebih menarik, entah itu untuk youtube, igstory maupun igtv. Banyak juga sih anak muda yang kreatif membuat videonya di tiktok dan lain sebagainya. Namun secara umum, trik ini bisa kamu aplikasikan di sosial media manapun yang kamu akan gunakan.
1. Persiapan
Segala sesuatunya akan lebih bagus jika dengan persiapan. Hal yang mau saya mention disini bukan hanya persiapan gear atau alat untuk membuat video, tapi juga persiapan kira-kira itenary kamu akan kemana saja dalam perjalanan ini.
Hal ini penting banget, karena kamu sudah bisa membayangkan, kira-kira opening videonya mau seperti apa, ending-nya seperti apa, dan lain-lain. Saya membaginya menjadi 2 yakni:
- Persiapan Alat
- Kamu bisa menggunakan alat apapun dalam merekam. Baik itu handphone, Action Cam seperti GoPro, ataupun kamera Profesional. Yang terpenting adalah, pastikan memory dan baterai kamu cukup untuk perjalanan yang akan kamu abadikan melalui video.
- Biasanya kalau saya traveling, minimal saya membawa 3 baterai kamera, dan 2 memory card (32GB dan 64GB).
- Satu lagi yang menurut saya penting adalah Mini Tripod. Biasanya ini sangat membantu apabila kamu juga ingin berada di dalam video (*nasib tukang foto/video, jarang nongol)
- Persiapan Cerita
- Tema video sangatlah penting menurut saya. Kamu mau hasilnya video cinematic yang keren dan biasanya tanpa dialog, video dokumenter, atau video seperti apa?
- Menurut saya ini penting banget, agar kerangka video kita jelas mau seperti apa. Kalau saya membaginya menjadi Opening-Body-Closing
- Opening bisa dengan video persiapan atau perjalanan menuju lokasi, entah di mobil atau transportasi yang digunakan.
- Body bisa dengan video inti dari perjalanan. Misalnya mau ke Gunung, berarti suasana saat di gunungnya.
- Closing bisa dengan video perjalanan pulangnya. Tapi bagusnya sih ngga perlu sampai pulang atau sampai rumah, atau cukup menggantung di perjalanan pulang, agar tidak terjadi 'pengulangan' scene. Jadi penonton ngga harus nonton video lagi di mobil berulang-ulang.
- Kita langsung ambil contoh saja ya, misalkan saya hendak pergi naik Gunung. Saya harus memperkirakan, tempat-tempat apa saja yang akan saya kunjungi secara alur waktu. Pertama, saya akan berada di Bus karena perjalanan. Kedua, saya akan berada di Basecamp untuk bersiap-siap. Ketiga, saya akan berada di puncak gunung untuk kemah. Itu sebagai gambaran kira-kira "inti" video yang akan saya ambil untuk menggambarkan perjalanan saya naik gunung. Meskipun tidak semua rekaman nantinya akan dipakai, tapi setidaknya kamu sudah mempersiapkan cadangan video apabila dibutuhkan.
2. Body Video
Entah apa istilahnya, tapi buat saya body video itu penting karena merupakan 'daging'nya video perjalanan yang nantinya dibumbui oleh video dari B-roll. Biasanya di Body Video ini, saya akan merekam momen yang berisi:
- Percakapan
- Canda Tawa
- Komentar/ Testimoni
3. Pahami apa itu B-Roll
Banyak banget orang yang belum paham apa itu B-Roll. Padahal, penggunaan B-roll sebagai elemen penunjang video itu bakalan level-up kualitas video kalian. Seringnya yang terjadi adalah video hasil rekaman adalah video panjang terus menerus yang bergoyang2 (shaky). ngga salah sih, tapi kamu sebaiknya juga merekam B-Roll. Yakni video-video pendek sebagai pelengkap video utama kamu.
- Tips merekam B-Roll
- B-roll biasanya berdurasi pendek, cukup 10-15 detik saja. Dan itupun, yang akan dipakai bisa kurang dari durasi tersebut. Kenapa? karena kadang dari 10-15 detik, ada momen yang paling bagus, atau untuk menghindari 'guncangan' ataupun ngeblur.
- B-roll bisa statis (diam) atau dinamis (bergerak). Pahami ya rules diatas, cukup 10-15 detik saja. Misalnya statis, bisa dengan diam memegang kamera, ataupun duduk diatas tripod. Kalaupun dinamis (bergerak), bisa dengan mengarahkan kamera ke satu arah tertentu.
- B-roll dengan sudut yang berbeda-beda bisa membuat hasil video menjadi spektakuler. Jadinya nggak monoton dan membosankan. Bisa kamu ambil sudut dari tanah, bisa dari balik semak-semak, bisa dari ketinggian dsb.
- B-roll dengan lensa yang berbeda juga bisa membuat video semakin menarik. Bisa dengan mengambil video ngezoom, ataupun wide (lebar). jadi jangan sama melulu B-rollnya.
- Scene B-Roll
- Biasanya mengambil B-roll dapat menunjang video utama, artinya kamu bisa merekam B-roll yang sekiranya menggambarkan aktivitas utama namun dari sudut pandang lain.
- Contohnya ketika kamu memvideo-kan teman-temanmu sedang berjalan ke depan. Video 1, kamu bisa mengambil video dari sudut "berjalan bersama teman-temanmu". Video 2, kamu bisa mengambil video dari depan teman-temanmu, artinya kamu harus berjalan duluan untuk bisa melakukan ini. Video 3, kamu bisa mengambil video dari samping teman-temanmu, artinya kamu bisa berjalan menjauhi teman-temanmu dan merekamnya dari kejauhan.
3. Kenali alat yang Digunakan
Percayalah, alat merekam bukan segalanya. Tapi.... kamu harus kenal alat yang kamu gunakan agar bisa optimal. Merekam video dengan hape jaman sekarang sebenarnya sudah sangat mumpuni. Tapi banyak pemula yang ngga sadar, kalau hasil rekaman mereka 'goyang' atau berguncang. Meskipun bisa diatasi saat editing (stabilizer), tapi banyak kasus tetap tidak bisa tertolong. Sehingga baiknya, kamu mungkin merekam dengan cara berjalan yang lebih pelan atau merekam dengan diam ditempat. So, pastikan kamu memahami alat yang kamu gunakan.
Saya pribadi seringkali melakukan kombinasi antara merekam dengan hape dan kamera. Karena merekam dengan hape cenderung lebih stabil atau tidak goyang ketimbang kamera. Tapi merekam dengan kamera terkadang bisa menghasilkan gambar yang bokeh dan lebih tajam. Dan enaknya merekam dengan hape adalah ringan, serta tidak terlalu mencolok.
Ini ada contoh video saya pada saat di gunung gede pangrango.
Sekian dulu tips dan trik dari saya, apabila ada pertanyaan boleh banget nanya di kolom komentar. See ya!
0 comment