Mengenal profesi Business Development Architect
15.08Halo! Again, with another post. Hari ini saya mau coba menulis tentang sebuah profesi Business Development Architect. Mungkin temen-temen masih banyak yang belum familiar, tapi ini adalah salah satu opsi pengembangan karir buat temen-temen arsitek yang saat ini masih bimbang terkait masa depan atau sedang mencari kerja.
Menurut pengalaman saya pribadi, Business Development Architect biasanya adalah pekerjaan yang seringkali dijumpai di pengembang properti atau developer. Tugasnya sebenarnya sederhana, yaitu mengembangkan bisnis perusahaan, tapi pelaksanaannya cukup sulit. Karena kita berada di pengembang properti, artinya pengembangan bisnis perusahaan yang perlu dilakukan adalah mengembangkan aset atau lahan menjadi bisnis properti yang nantinya bisa dijual ataupun disewakan. Di beberapa perusahaan properti, peran Business Development banyak diisi oleh teman-teman dari Manajemen Bisnis, maupun dari jurusan Planologi/ Urban Planning.
Naah apa peran kita sebagai arsitek disini? tentunya karena kita sebagai arsitek yang cukup memahami bagaimana proses pengembangan suatu bangunan, serta memahami betul fungsi ruang dsb, kita bisa menggunakan skill kita untuk merencanakan suatu bisnis. Katakanlah di suatu lahan yang akan kita kembangkan sebagai perumahan, kita bisa merencanakan gambar perumahannya sendiri tanpa bantuan pihak lain. Nantinya gambar tersebut akan kita hitung, apakah layak untuk dilanjutkan, atau hanya sebagai materi kajian saja.
Contoh lain, misalkan ada lahan kosong, rencananya mau dibuat sebagai hotel. Nah arsiteklah yang lebih paham kira-kira regulasi/ peraturannya memperbolehkan atau tidak. Lalu kira-kira jumlah kamar yang bisa disediakan berapa banyak, yang nantinya akan jadi dasar perhitungan bisnis selanjutnya. Di beberapa perusahaan, ada pula yang modelnya Arsitek dipisah dari Busdev. Tapi banyak juga yang tugas Arsitek Busdev merangkap desain konsep dan perhitungan bisnis.
Lalu skill apa saja sih yang harus dimiliki untuk bisa jadi seorang Business Development Architect?
1. Kemampuan menggunakan aplikasi CAD
adalah skill minimum yang harus dimiliki. Tujuannya untuk membuat plotting luasan pada area yang akan dikembangkan. Di beberapa perusahaan, Busdev tidak harus sampai membuat 3D untuk visualisasi presentasi. Namun di tempat saya bekerja, Busdev juga membuat tampilan impresi untuk produk yang akan dikembangkan. Sehingga peran arsitek yang sudah menguasai 3D maupun CAD akan sangat berguna.
2. Kemampuan membuat Feasibility Study
Sebenarnya ini adalah kemampuan untuk mengoperasikan excel. Namun ketika sudah masuk ke ranah pembuatan FS, tingkat kesulitannya dapat dikatakan cukup tinggi. Biasanya temen-temen yang kuliah di ekonomi ataupun bisnis akan lebih familiar dengan pembuatan Feasibility Study. Bisa dibilang skill ini adalah skill utama di Business Development yang harus dimiliki.
3. Kemampuan membuat Market Study & Highest Best Use
Nah agar asumsi bisnis yang kita susun sesuai dengan kondisi lapangan, seorang arsitek Busdev juga harus memahami bagaimana cara membuat Market Study maupun Highest Best Use. Apakah itu? Market study sendiri adalah kajian mengenai kondisi pasar terkait dengan produk yang akan dikembangkan. Misalkan akan mengembangkan rumah terjangkau, kita juga harus mengecek bagaimana kondisi pasar atas perumahan terjangkau di sekitar lahan kita. Apakah memungkinkan, atau tidak jika kita menghadirkan produk tersebut. Adapun Highest Best use, adalah kajian untuk mengetahui produk terbaik apa yang bisa dikembangkan pada lahan. Misalkan di suatu lahan diperbolehkan dibangun sekolah dan kantor, kita harus mengetahui, mana yang lebih menguntungkan, dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
4. Kemampuan membuat Presentasi
Nah kalau ini sih basic sebenernya. Dimanapun dan apapun profesinya, sudah semestinya bisa membuat presentasi. Yang mungkin agak berbeda adalah, di Busdev, Presentasi yang disusun akan lebih banyak dilihat oleh Board of Director hingga Investor, karena tugas utama kita untuk mengembangkan produk baru. Bisa jadi di Busdev perusahaan lain yang tugasnya beriringan dengan marketing, akan mempresentasikan produk ke klien.
Lalu bagaimana nih Prospek kedepannya? apakah Arsitek di Busdev cukup menjanjikan?
Menurut saya, IYA. Karena kita belajar hal lain di luar gambar yang sangat memungkinkan kita naik posisi ke manajemen. Tidak melulu mengurusi hal detail. Ini juga sangat baik buat temen-temen yang ingin punya bisnis sampingan seperti membuka toko dsb dapat menerapkan ilmu ini. Sembari mendesain tokonya sendiri, juga bisa menghitung bisnisnya sendiri. Tentunya hal ini juga akan berdampak pada karir temen-temen kalau mau jadi arsitek murni. Karena pengalamannya akan lebih banyak di bisnis, ketimbang project architect yang akan lebih mengerti mengenai detail dan material.
Kira-kira seperti itu yaa temen-temen. Kalau ada pertanyaan, boleh banget tulis di kolom komentar. See u!
0 comment