Meletusnya Gunung Agung

02.00

Selain kasus setya novanto dengan tiang listriknya yang tengah populer, Indonesia juga sedang dihadapkan pada masalah meletusnya Gunung Agung yang ada di Bali. Ini gunung beneran, bukan toko buku ya. Jadi memang gunung ini sedang mengalami gonjang-ganjing sehingga membuat pemerintah setempat agak kesulitan, terlebih karena sebelumnya dana bantuan belum dapat turun akibat polemik apakah dana dapat dikeluarkan jika bencana belum benar-benar terjadi? kini bencana gunung agung yang meletus pun terjadi. Lantas apakah kalian tahu bagaimana sejarah Gunung Agung ini? yuk sama-sama kita pelajari.

Menurut Wikipedia, Gunung Agung merupakan gunung vulkanik aktif yang ada di Bali, tepatnya bagian Batur. Gunung ini merupakan puncak tertinggi yang ada di Bali. Salah satu kuil atau pura yang cukup penting di Bali, berada pada lereng tinggi di Gunung Agung, yakni Pura Besakih. Dari data yang dihimpun, diketahui bahwa ketinggian gunung Agung mencapai 3,031m diatas permukaan laut.

Foto by RIZAL FANANY/TRIBUN BALI
Dikutip dari tribunnews, konon pada tahun 1963, Gunung Agung pernah meletus dan mengakibatkan ratusan jiwa meninggal dunia. Berdasarkan cerita, pada tanggal 19 Februari 1963, pukul 01.00 WITA, terlihat asap bergumpal dan bau belerang yang disusul dengan hujan abu dan lelehan lava selama beberapa hari. Pada 21 Februari, muncul awan panas yang melewati Tukad Barak dan Tukad Daya. Hingga tanggal 17 Maret 1963, terjadi letusan paroksima dan awan letusannya mencapai 5km yang berdampak hingga pulau madura. Hingga 27 Januari 1964, tercatat 280 jiwa meninggal akibat awan panas dan 59 orang terluka. Sedangkan akibat lahar panas, mencapai 165 orang meninggal dan 36 orang terluka.





Berdasarkan data, Gunung Agung pernah meletus sebanyak empat kali, yakni pada 1808, 1821, 1843 dan 1963. Dan terjadi lagi di tahun 2017 ini. Hingga kini evakuasi terhadap 100,000 orang pada jarak 10km dilakukan untuk mencegah korban jiwa. Tercatat tanggal 26 November 2017, terjadi letusan kedua yang menyebabkan bandara di Bali ditutup sementara. Sebelum itu juga di area Gunung Agung terjadi gempa bumi vulkanis pada tanggal 25-26 September sebanyak 844 kali dan 300-400kali.

Meskipun fenomena ini sangat berbahaya dan memprihatinkan bagi warga yang berkediaman disekitaran Gunung Agung, banyak juga wisatawan domestik maupun mancanegara yang justru tertarik untuk menyaksikan fenomena ini lebih dekat. Seperti teman-teman penggiat fotografi baru saja menyusun rencana untuk berangkat ke Bali untuk bisa mengabadikan foto yang mungkin hanya terjadi puluhan tahun sekali. Terlebih setelah adanya fenomena awan panas berwarna merah akibat pantulan cahaya dari lahar vulkanis.

You Might Also Like

0 comment