Jalan-jalan Makassar Part2

23.25

Yeay! Balik lagi ke Part 2 cerita jalan-jalan ke Makassar. Setelah sebelumnya aku sudah menceritakan bagaimana keseruan di hari Jum'at, dari mulai dateng ke acara siraman Ulfa, sampe nyobain berbagai kuliner menarik di kota Makassar, nah sekarang saatnya lanjut ke cerita di hari Sabtu! Kali ini agendanya akan banyak mengenai Acara Pernikahan. Mungkin akan langsung digabung dengan hari Minggu.

Sabtu, 1 Desember 2018
Nah pagi itu kami breakfast di hotel Amaris Hertasning. Ngga banyak yang kami lakukan di hotel, karena malamnya memang kami lelah banget. Bahkan salah satu dari kami harus ke Bandara untuk ngejemput Alin yang baru dateng jam 1 malem. Aku kemana? TIDUR hehe. Usai sarapan dan lain-lain, kami langsung ganti baju dengan baju adat. Kebetulan dari Ulfa memang menyediakan baju adat, 2 baju untuk laki-laki dan 4 baju untuk perempuan. 



Unik sih, jadi pakai baju adatnya bukan pada saat resepsi, melainkan saat Akad Nikah yang diselenggarakan dirumah Ulfa. Kondisinya juga sangat ramai didepan rumah Ulfa, hingga dipasang tenda-tenda. Nah waktu itu, aku agak salah kostum sebenernya. Karena ngga mempersiapkan kalau akan pakai baju adat. Aku ngga bawa sepatu resmi atau pantofel. Cuma bawa sneaker hitam. Kupikir aman-aman aja kalau pakai batik seperti biasanya. Ternyata enggak...



Jadilah akhirnya aku pakai sarung khas Makassar dengan sepatu sneaker hitam. 
"dam itu asli ga cocok banget..."
"ganti sendal aja sana.." sahut alin

langsung aku berlari ke mobil mengganti sepatuku dengan sendal jepit.
which is better, tapi kok ya sendal jepitan ke acara nikahan -_-



Konro Karebossi
Acara berlangsung dari pagi hingga jam makan siang. Usai menyantap makan siang sedikit, kami langsung bergegas ke hotel untuk ganti baju kembali. Rencananya di hari ini kami mau berkeliling mencari oleh-oleh serta mencoba kuliner Konro Karebosi.

Yap! Konro Karebossi yang terkenal itu pun akhirnya kami santap dengan nikmat. Rasanya bagaimana? hmm, kata mba pris masih enakan yang di Kelapa gading. Aku pribadi belum pernah coba sih. Tapi memang dagingnya agak sedikit alot, tapi ukurannya besar-besar dan memuaskan perut.



Fort Rotterdam
Berlanjut ke Fort Rotterdam di daerah Losari. Ohya, kami juga sempet ke pantai losari, tapi alam berkehendak lain, selalu tiap kami ke pantai... Hujan langsung mengguyur. Di Fort Rotterdam yang kami kunjungi, bisa dibilang kondisinya cukup bagus dan tertata rapih. Ngga seperti bayanganku yang model benteng belanda kuno tua dan menyeramkan. Banyak anak-anak kuliah yang sedang studi banding juga.


Disana kami berjalan jalan sekitar satu jam, dipandu oleh seorang bapak dari pengelola benteng. Ada cukup banyak pameran barang-barang kuno dan sejarah kebudayaan di Makassar yang baru kami ketahui. Kalau boleh dibilang, explore kami pada bagian Fort Rotterdam ini hanya sedikit sekali, mengingat hujan di luar yang cukup deras. Jadinya hanya bisa menikmati museumnya saja.

Lelah dengan perjalanan singkat kami, akhirnya kami harus segera kembali menuju Hotel untuk persiapan acara Resepsi Ulfa jam 7 malam. Lokasinya ada di sebuah hotel yang tidak jauh dari rumah Ulfa. Kala itu entah mengapa aku tidak begitu bernafsu untuk makan ataupun berkeliling pada acara resepsi meskipun acara tersebut megah. Aku hanya duduk disamping Band dan mendengarkan seksama. Begitu bagus penampilan bandnya. Apalagi ada sebuah lagu berjudul Best Part by Daniel Caesar yang mereka bawakan. Amazing.

Hape Irin Hilang
Ada sebuah momen ketika kami hendak pulang ke Hotel. Irin menyadari bahwa hapenya nggak ada. Entah raib atau entah lupa diletakkan dimana. Saat kami menelpon ponselnya, nampak masih tersambung. Beberapa saat kemudian, ponsel tersebut dinyatakan tidak aktif. Kami pun yang panik di dalam mobil kembali ke Venue Resepsi untuk mencari. Namun tetap tidak ditemukan. Salah satu cara kami dengan menggunakan Find My Phone di Android menunjukkan lokasi yang aneh, alias sudah tidak berada di Venue. Meski demikian, kami tetap tidak dapat menemukannya. Hiks

Minggu, 2 Desember 2018
Hari ini rencananya kami pulang. Tapi sebelum itu, kami berencana main ke Taman Nasional Bantimurung. Mengacu ke Jadwal, pesawat kami berangkat sekitar jam 4 sore, tapi kami sudah harus berada di bandara sekitar jam 2 sore. Maka kami pun berangkat dari Hotel sekitar jam 7 Pagi. Mengingat perjalanan dari Hotel ke Taman Nasional yang cukup jauh. Kalau lihat di Peta, arah Taman Nasional ini melewati Bandara. Sehingga dari Taman Nasional ke Bandara akan lebih dekat pulangnya.

Disana Taman Nasional Bantimurung, kami mengunjungi 3 atraksi utama. Yakni Taman Kupu-kupu, Air Terjun dan Goa. Destinasi awal kami adalah Taman Kupu-kupu. Meskipun namanya taman, tapi ini ngga ada taman-tamannya. Ngga deng, ada sih, tapi lebih mirip Tebing. Tamannya cuma seuprit dibawah. Inti dari atraksi ini adalah pengunjung dibawa melewati jembatan Gantung yang cukup panjang. Ya as we know, wisata selfie. Sedangkan area taman Kupu-kupunya hanya kecil dibawah. Meski demikian, koleksi kupu-kupunya cukup banyak dan memang kupu-kupu bisa hidup bebas di area ini.



Usai memacu adrenalin di jembatan kupu-kupu, kami berlanjut memasuki area air terjun. Wisata di air terjun ini memang di dominasi oleh air. Sehingga ada juga tempat untuk berendam, arum jeram hingga lainnya. Cukup banyak wisatawan yang datang bersama keluarga. Dan satu hal, wisata disini bersih sekali. Terjaga dengan baik. Konon menurut salah satu pedagang yang saya tanya saat jajan, mereka disini tidak dikenakan pajak berjualan, dengan catatan, harus menjaga kebersihan area wisata. Jika tidak, akan ditake over oleh pemerintah.



Usai berfoto ria di air terjun, saatnya mengunjungi destinasi ujung dari Taman Nasional ini, yakni Goa. Yaa namanya juga berwisata, tanggung lah udah jauh-jauh ke Makassar, cobain aja semuanya. Akhirnya kami masuk ke dalam Goa. Beruntung kami datang masih pagi, sehingga belum ada wisatawan lain yang lebih dulu daripada kami. Aku ada videonya sih, tapi belum sempat di edit. Nanti kalau sudah baru akan di taruh disini.

Puas bermain-main, kami pun bergegas keluar dari area Taman Nasional untuk mengejar waktu pesawat. Beruntung sih masih jam 11an saat kami keluar dan bisa mencari makan terlebih dahulu. Bahkan kami sempat makan di kota untuk mencari Seafood Apong yang ada di Losari. Mantap bre. Baru akhirnya kami tiba di bandara sekitar jam 2an.

Jadi bagaimana kesan-kesan di Makassar?
Menurutku sih makassar menarik banget ya. Sayang waktu yang ada hanya sebentar, kalau bisa mungkin lebih lama lagi explorenya. Kalau dibanding dengan kota-kota yang pernah saya datangi dengan wilayah sejenis seperti ambon dan kupang, Makassar nih udah kota banget. Bahkan pas masuk ke Tol dalam kotanya, itu berasa lagi di Bandung hehehe. Kalau ada rejeki, pengen lagi deh kesini, terutama ke tanah Toraja yang belum bisa dikunjungi kemarin.




You Might Also Like

0 comment