Jalan-jalan Makassar Part1
21.52
Usai lelah menjalani kehidupan normal, mungkin agak sedikit terlambat untuk menceritakan perjalanan kemarin di makassar. Aku juga punya PR membuat tulisan saat ke medan. Surabaya juga kah? ah banyak! Akhir-akhir ini fokusku sedang terbagi. ada hal yang menurutku lebih penting daripada kegiatan yang biasanya kulakukan. apa itu? nanti kamu akan tahu.
Pada tulisan kali ini, aku mau cerita soal Makassar dulu. Kalau ngga salah sekitar tanggal 30 November lalu, sampai dengan tanggal 2 Desember aku di Makassar. Tepatnya dari hari jum'at hingga hari minggu malam. Menyenangkan? hmm disimak dulu deh 👌
Kota Makassar, tentunya punya keunikan tersendiri dibanding kota-kota yang pernah ku kunjungi. Perjalanan kali ini bukanlah perjalanan dinas, melainkan perjalanan bersama teman-teman s2 ui dalam rangka menghadiri acara nikahan salah satu personil kami.
Keberangkatan kami juga sudah dipersiapkan beberapa bulan sebelumnya. kalau ngga salah beli tiketnya sudah H-2 bulan. Total yang berangkat ada 6 orang, dengan dua diantaranya laki-laki. Kalau ngga salah, tiket pulang pergi sekitar 1,3jt. Semuanya sudah diurus oleh bendahara dadakan kami, rahma.
inget banget aku waktu itu, berangkat dari rumah sekitar jam 2 pagi. iya, jam 2 pagi.
Berhubung pesawat yang kami gunakan itu berangkat dari CGK jam 5 pagi, terpaksa saya dari bekasi super pagi. jadi rumusnya kalau naik pesawat adalah, 2 jam sebelum flight, kita sudah harus ada di bandara. artinya sekitar jam 3 pagi sudah harus di bandara. Dari CGK ke bekasi untuk jam pagi, diprediksi perjalanan 1 jam. dan yap! jam 3 pagi saya sudah standby di AW untuk sarapan pagi (sahur kali)
begitu masuk dan checkin bla bla, hingga sholat shubuh di gate 4 kalau ngga salah, temen2 yang lain ngga kunjung datang. kemana? masih dijalan....
"gila, uda boarding masih belom keliatan batang idungnya.." pikirku dalam hati.
makin mepet, aku berjalan menyerahkan boarding pass, dan perlahan masuk ke pesawat sambil berkali kali menengok ke belakang
dan bener aja, saat aku udah duduk, pasang seatbelt... mereka muncul di barisan orang2 yang paling terakhir masuk pesawat... kzl
ternyata usut punya usut, mereka telat karena nungguin epo muter2 parkiran 🙄 nyaris ke makassar sendirian aku....
Perjalanan dari Jakarta ke Makassar memakan waktu sekitar 2-3 jam kalau ngga salah. Karena arahnya ke Timur, maka kami melawan arus jam *apasih. Sesampainya di bandara Hasanudin, muka Rahma, Irin, Epo kayak bete capek gitu wkw. Entah kenapa. Tempat duduk kami pisah cukup jauh. Dan mereka juga menggunakan bagasi, sehingga kami perlu menunggu sekitar 15 menit baru bisa masuk ke dalam mobil yang kami sewa.
Sayangnya, personil kami belum lengkap. Masih ada Alin yang rencananya datang jam 1 malam, dan juga mba priska yang datang di jam 12 siang. Berhubung kami sudah di Makasar, maka kami langsung meluncur ke rumah ulfa untuk bisa segera mengikuti acara Siraman.
Bener kok judulnya hehe. Jadi di hari Jum'at ini memang ketika sudah sampai di Makassar, kami langsung ikut acara pertama, yakni siraman ulfa. Bertempat di rumahnya, kami seperti orang bingung. Karena seluruh tamu yang datang nampak berbicara dengan logat makassar yang tak kami pahami. Berbagai pernak-pernik hiasan khas makassar dengan akses merah dan emas terlihat disetiap sudut rumah ulfa.
Usai mengikuti acara tersebut, kami bergegas ke Bandara untuk menjemput mba Priska. Ohya, aku solat jum'at dulu deng deket rumah Ulfa. Baru kami menjemput mba Pris dan kemudian makan siang.
PaluBasa Serigala
Kamu mungkin heran, itu nama apa. Sama! Aku juga heran. Yang pasti, ngga ada serigala beneran disini. Jadi PaluBasa itu semacam soto kalau boleh dibilang. Serigala sendiri cuma nama. Kaya Soto Pak Min, Serigalanya itu Pak Minnya *lho. Nah menurut Google, dan rekan-rekan asli Makassar, PaluBasa Serigala adalah makanan wajib yang harus dicoba di Makassar. Lokasinya pun tetap berada di pusat kota, sehingga mudah dijumpai.
Secara keseluruhan, PaluBasa ini ENAK. Titik. Isinya tuh ada daging-daging hingga jeroan (kalau kamu pesen yang campur). Dan disajikan dengan Telur (entah mentah atau setengah matang) diatasnya. Dan itu enak. Yang unik lagi, Es teh yang disajikan bukan Es dan Teh, melainkan Teh Botol yang dituang di gelas.... what the.. tapi enak..
Otak-otak bu Siapa??
Kalau ini aku beneran lupa bu siapa. Jadi di Makassar konon ada tempat jual otak-otak yang enak. Nah kita kesana tuh sekitar jam 6 kurang gitu. Dan ternyata tempatnya kurang rekomen. Kenapa? soalnya masa minta diangetin otak-otak yang baru banget kita beli, harus bayar.... Kan gini, kita beli. Nah kita mau langsung makan aja. Tapi ternyata uda dingin. Kita minta angetin dong. Eeh disuruh bayar lagi. Yauda dong, kita mau bayar aja. Trus tau-tau dibilang nggak bisa. wtf
Seafood Apong
Ini adalah keniqmatan Haqiqi yang super haqiqi. Seafood Apong ini lokasinya ada 2 menurut Google. Ada yang dekat pantai, dan ada yang ditengah kota. Kali ini kami nyicip yang ditengah Kota. Sistemnya kaya di bandar jakarta, yakni pilih ikan sendiri, lalu pesan mau dimasak apa. Overall sih aku puas ya. Secara enak gitu. Dan harganya juga termasuk wajar. Untuk kami ber-empat (mba pris tidur di hotel) itu habis sekitar 400rb. Tapi, kalau boleh dibanding-bandingin, aku masih kangen sama ikan kuah kuning asli ambon dan ikan kuah asam kupang. Ngga ada tandingannya.
Oke hari selanjutnya akan dibahas di Part 2 yaa. Nantikan!! :p
Perjalanan dari Jakarta ke Makassar memakan waktu sekitar 2-3 jam kalau ngga salah. Karena arahnya ke Timur, maka kami melawan arus jam *apasih. Sesampainya di bandara Hasanudin, muka Rahma, Irin, Epo kayak bete capek gitu wkw. Entah kenapa. Tempat duduk kami pisah cukup jauh. Dan mereka juga menggunakan bagasi, sehingga kami perlu menunggu sekitar 15 menit baru bisa masuk ke dalam mobil yang kami sewa.
Sayangnya, personil kami belum lengkap. Masih ada Alin yang rencananya datang jam 1 malam, dan juga mba priska yang datang di jam 12 siang. Berhubung kami sudah di Makasar, maka kami langsung meluncur ke rumah ulfa untuk bisa segera mengikuti acara Siraman.
Part 1 - Jum'at yang Padat
Bener kok judulnya hehe. Jadi di hari Jum'at ini memang ketika sudah sampai di Makassar, kami langsung ikut acara pertama, yakni siraman ulfa. Bertempat di rumahnya, kami seperti orang bingung. Karena seluruh tamu yang datang nampak berbicara dengan logat makassar yang tak kami pahami. Berbagai pernak-pernik hiasan khas makassar dengan akses merah dan emas terlihat disetiap sudut rumah ulfa.
Usai mengikuti acara tersebut, kami bergegas ke Bandara untuk menjemput mba Priska. Ohya, aku solat jum'at dulu deng deket rumah Ulfa. Baru kami menjemput mba Pris dan kemudian makan siang.
PaluBasa Serigala
Kamu mungkin heran, itu nama apa. Sama! Aku juga heran. Yang pasti, ngga ada serigala beneran disini. Jadi PaluBasa itu semacam soto kalau boleh dibilang. Serigala sendiri cuma nama. Kaya Soto Pak Min, Serigalanya itu Pak Minnya *lho. Nah menurut Google, dan rekan-rekan asli Makassar, PaluBasa Serigala adalah makanan wajib yang harus dicoba di Makassar. Lokasinya pun tetap berada di pusat kota, sehingga mudah dijumpai.
udah setengah kumakan. Aslinya penuh kuahnya. Mangkoknya kecil |
Secara keseluruhan, PaluBasa ini ENAK. Titik. Isinya tuh ada daging-daging hingga jeroan (kalau kamu pesen yang campur). Dan disajikan dengan Telur (entah mentah atau setengah matang) diatasnya. Dan itu enak. Yang unik lagi, Es teh yang disajikan bukan Es dan Teh, melainkan Teh Botol yang dituang di gelas.... what the.. tapi enak..
Otak-otak bu Siapa??
Kalau ini aku beneran lupa bu siapa. Jadi di Makassar konon ada tempat jual otak-otak yang enak. Nah kita kesana tuh sekitar jam 6 kurang gitu. Dan ternyata tempatnya kurang rekomen. Kenapa? soalnya masa minta diangetin otak-otak yang baru banget kita beli, harus bayar.... Kan gini, kita beli. Nah kita mau langsung makan aja. Tapi ternyata uda dingin. Kita minta angetin dong. Eeh disuruh bayar lagi. Yauda dong, kita mau bayar aja. Trus tau-tau dibilang nggak bisa. wtf
Seafood Apong
Ini adalah keniqmatan Haqiqi yang super haqiqi. Seafood Apong ini lokasinya ada 2 menurut Google. Ada yang dekat pantai, dan ada yang ditengah kota. Kali ini kami nyicip yang ditengah Kota. Sistemnya kaya di bandar jakarta, yakni pilih ikan sendiri, lalu pesan mau dimasak apa. Overall sih aku puas ya. Secara enak gitu. Dan harganya juga termasuk wajar. Untuk kami ber-empat (mba pris tidur di hotel) itu habis sekitar 400rb. Tapi, kalau boleh dibanding-bandingin, aku masih kangen sama ikan kuah kuning asli ambon dan ikan kuah asam kupang. Ngga ada tandingannya.
Oke hari selanjutnya akan dibahas di Part 2 yaa. Nantikan!! :p
0 comment