Sekilas Info

10.53

Selasa, 25 Desember 2018. Bertepatan dengan hari raya Natal, aku masih punya waktu libur sekitar 8 hari. Sayangnya di hari ini aku sudah ngga tau lagi harus ngapain. Aku punya cerita menyenangkan di tanggal 22 kemarin. Bahkan sempat kutulis dan ku posting. Beberapa jam setelahnya, ditanggal 23, aku mendapatkan cerita tidak menyenangkan yang membuatku harus mengahpus postingan sebelumnya. 


Hari ini badanku rasanya remuk-remuk. Kalau kupikir kakiku adalah bagian yang paling sakit, ternyata tidak. Punggungku lah yang paling sakit. Sepertinya postur bersepedaku salah atau bagaimana. Dan kaki yang sakit saat bersepeda tidak kualami, penyebabnya adalah penggunaan gir yang tepat. Tapi aku ngga ingin membicarakan soal itu disini.

Tanggal 21 kemarin, ada bencana tsunami yang melanda kawasan anyer dan sekitarnya, termasuk lampung. Hal itu disebabkan oleh adanya letusan anak krakatau. Hingga tulisan ini dibuat, setidaknya ada 200 jiwa yang hilang. Salah satu yang menjadi perbincangan warga net adalah ifan seventeen yang kehilangan seluruh personil band sekaligus sahabat, dan juga kehilangan istrinya. can u imagine that?

Kembali ke tanggal 24, secara tidak sengaja aku bersepeda sangat jauh. Awalnya aku hanya ingin melepaskan beban yang ada di kepala dan di hati. Tiba-tiba aku sudah berada di pelataran monas bersama sepedaku. Kala itu monas sungguh ramai, meski waktu sudah menunjuk pukul 21.00 wib.



Kok bisa sampai ke monas? jadi aku awalnya sepedaan menuju salah satu toko sepeda di bekasi yang 'katanya' buka sampai jam 8 malam. faktanya, jam stgh 8 sudah tutup. Nah karena terlanjur basah, kulanjutkan gowesku hingga stasiun bekasi. Entah apa yang ada di pikiranku. Sepedaku langsung kulipat dan kuangkat ke dalam stasiun.

Hanya berselang beberapa menit ketika kuletakkan sepedaku diatas peron. Sebuah chat masuk. 
》》'Sticker'
》》foto plang stasiun bekasi
》》"aku lagi di bekasi lho"

aku langsung membalas pesan tersebut. kupikir ia menulis demikian karena melihatku di stasiun. ternyata tidak. hanya sebuah kebetulan yang terlalu kebetulan. singkat cerita aku jadi ada temen ngobrol di kereta.

Sesampainya di stasiun manggarai, aku kembali melanjutkan gowes menyusuri waduk setiabudi dan memutar ke arah menteng monas. Diakhiri dengan kembali ke kalimalang dan berhenti di alfamart terdekat. jika ku runut kan, mungkin hari itu ada 40km gowes 😤

kembali ke tanggal 23. Rasanya seperti de Javu. Kamu tau apa itu? kalimat yang kudengar sudah pernah kudengar sebelumnya. dan ngga ada respon yang lebih baik selain diam. hanya kamu yang lebih memahami dirimu sendiri. jika aku berkata-kata janji untuk menenangkanmu, itu hanyalah sementara. dilubuk hatimu tersimpan nurani yang sebenarnya. dan itulah yang ngga bisa dirubah. nurani yang kamu miliki baik, dan ngga pantas untukku mengatakan bahwa pilih aku adalah jalan yang lebih baik. who am i? 

Aku sudah pernah berada di posisi ini. Dulu aku memilih untuk meyakinkannya. in the end, semuanya meledak seperti anak gunung krakatau karena nuraninya memang tidak pernah memilih 'iya'. sekarang aku memilih diam. membiarkanmu memilih sesuai nuranimu. Kita sudah dewasa, kita bisa memilih, setiap pilihan punya konsekuensi. 




You Might Also Like

0 comment