Nonton The Sounds Project Vol.4

00.27

Berhari-hari menjalani rutinitas di kantor nampaknya membuatku penat. Bahkan aku sama sekali nggak tahu apa yang akan aku ceritakan ketika pulang bekerja. "di kantor ngapain aja?" "ya gitugitu aja. kerja kaya biasa". Secara tak terduga, dan sama sekali nggak kepikiran, aku pun diajak ke acara Sounds Project. Sebenernya sih sudah tahu dari lama, tapi ngga tahu juga mau kesana sama siapa. Dan kebetulan, ini diajak, plus gratis! :p

Acara The Sounds Project ini berlangsung selama dua hari. Hari Jum'at dan hari Sabtu. Kebetulan tiket gratisnya ini pas hari Jum'atnya. Lagipula line up performernya juga 'aku banget' yang hari jumat. Sebetulnya aku sedikit was-was soalnya aku mesti rapat di luar kantor pada jum'at sore. Selain itu, acara Sounds Project ternyata sudah open gate dari jam 4 sore. Tapi berhubung partner jalanku juga bisanya malem, akhirnya kami pun sepakat ketemuan di Kuningan City sekitar jam 7 malam.


Usai dari rapat yang aku hadiri di daerah Pejaten, aku pun harus kembali dulu ke kantor di cawang untuk balikin laptop kantor. Daripada aku harus nenteng laptop di tempat yang mungkin bakal joget-joget tentunya akan sangat bikin nggak nyaman. Perjalanan dari Pejaten ke Cawang sendiri memakan waktu satu jam hingga aku tertidur. Intinya sih aku tiba di kantor lagi pas waktu Sholat Magrib dan langsung bergegas ke venue setelah magrib.

Sayang beribu sayang, ternyata Hivi, salah satu band yang ingin banget aku tonton sudah manggung dari jam 16.30.. Sangat Awal. Bahkan terlalu Awal. Masa jam 4 sore uda manggung -_- sedangkan aku baru masuk ke venue sekitar jam 9 kurang. Soalnya kita emang nyantai banget. Jalanan macet. Pas nyampe kita leha-leha dulu nyemilin Shihlin biar di dalam venue enggak kekurangan energi hehe.

Kuningan City kala itu benar-benar rame. Nggak kayak biasanya yang sepi. Banyak banget remaja dengan gaya yang super gaul lalu lalang di mall tersebut. Semuanya nampak siap ajojing mengguncang Ballroom di puncak podium Kuncit. Aku? Bergaya sangat 'om-om', persis dengan kemeja biru dongker lengan pendek dan celana chino coklat. Untung hari itu aku nggak pakai baju batik.... Btw, pelajaran dari acara ini adalah pakailah baju yang paling adem. Kemeja itu panas. Dan venuenya panas. Jadilah aku bercucur keringat!!


Suasana mulai terasa panas saat memasuki area Top Podium Parkiran Kuncit. Disana sudah berdiri para panitia yang menyaring pengunjung dengan gelang 'tiket'. Setiap pengunjung yang datang juga di periksa secara seksama agar tidak membawa benda tajam maupun narkoba. Meski begitu, stand yang ada di dalam venue sendiri rasanya nggak 'aku' banget. Kenapa? semuanya serba 'dugem world' menurutku. Rokok, Minuman beralkohol hingga brand-brand yang menuliskan papan besar "21++" di depannya. Entah apa maksudnya.

Benar-benar padat manusia. Itu yang kulihat. Semuanya berkelompok dengan rombongannya masing-masing mengenakan pakaian tergaul mereka. Botol bekas air minum, kaleng alkohol berserakan di lantai parkir. Suara bass terdengar di sisi-sisi venue dengan DJ yang bergaya 'asik'. Kami pun berjalan mengikuti pengunjung lain ke venue utama. Sungguh pemandangan yang sangat 'gloomy' tapi juga sangat 'wonderful'. 


Masuk ke dalam Ballroom sendiri juga butuh perjuangan yang tak mudah. Berdesakan dengan penonton lain harus kami rasakan. Bahkan belum mulai penampilan, kami sudah bercucur keringat karena panasnya venue tersebut. Kalau dibilang nggak ada AC sih enggak benar ya. Tapi memang nggak kerasa blass!

Penampilan pertama yang kami saksikan adalah KuntoAji. Asik banget sih performnya. Rasanya seisi venue penuh dengan gaung nyanyian bersama para fans. Tapi best moment di penampilan kuntoaji ya apalagi kalau bukan lagu Sakit dan Rehat. Gila sih. Tapi kenapa konon katanya nggak dibawain ya? Mercusuar juga mantep banget sih.

Dilanjutkan dengan penampilan dari Maliq n D'essentials yang super duper kunantikan. Gila sih ini. Maliq cuy!! Kayaknya emang tujuan utama nonton Sounds Project ya karena ada Maliqnya. Lagu pertama mereka tuh kalau nggak salah Terdiam. Dan itu langsung pecah banget seisi venue nyanyi semua. Sakit! Dia, Untitled, Himalaya bahkan hingga lagu paling barunya Senja Teduh Pelita juga dibawakan pada malam itu. Benar-benar berkesan. Rasanya terakhir aku nonton Maliq live begini ya cuma pas jaman kuliah dulu.



lengkapnya ada di youtube-ku ya

lalu Project Pop menutup keseruan kami malam itu dengan lagu-lagu ajojingnya. Sungguh nostalgia lagu-lagu seperti Metal vs Dugem, goyang duyu hingga pacarku seorang superstar. Sebenarnya di akhir performa masih ada Fourtwenty, tapi kami nggak nonton karena sudah harus pulang, mengingat sudah jam 12 malam, nanti diomelin orang rumah hehe.





You Might Also Like

0 comment