TOD tidak selalu tentang Hunian

10.09

Halo! kali ini kita akan bahas terkait TOD atau Transit Oriented Development. Mungkin topik ini sangat familiar bagi temen-temen urban planner ya ataupun temen-temen arsitek yang juga berkecimpung di dunia pengembangan bisnis. Nah seringkali definisi TOD disalahartikan menjadi bentuk Hunian yang ada di kawasan simpul atau transit. Yuk kita bahas bareng.

Secara definisi TOD adalah singkatan dari Transit-Oriented Development. Yakni mengacu pada pengembangan wilayah yang didesain untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas dengan mengintegrasikan sistem transportasi publik dengan pengembangan properti. Ingat, pengembangan properti. 

Sehingga pengembangan TOD tidak selalu terkait dengan Hunian. TOD dapat dikembangkan untuk berbagai jenis penggunaan lahan, termasuk kantor, pusat perbelanjaan, area industri dan pusat rekreasi. Kenapa? karena fokus utama dari pengembangan TOD adalah menciptakan lingkungan yang dapat diakses dengan mudah melalui transportasi publik. Tujuannya agar dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi gas rumah kaca.

Terus kenapa lebih banyak pengembangan TOD sebagai apartemen? beberapa contoh seperti Perumnas yang membuat TOD Tanjung Barat. Dan AdhiCP yang membuat LRT City Sentul dll. 



Alasannya karena beberapa faktor, seperti permintaan hunian di kota-kota besar yang cukup tinggi. Selain itu juga harga properti yang cukup mahal untuk bangunan landed house, sehingga dengan memaksimalkan lahan secara vertikal dianggap sebagai cara yang efektif dalam memanfaatkan keterbatasan lahan. Dan permasalahan kemacetan di Indonesia yang sudah sangat memprihatikan. 

Namun ada masalah lain yang ditimbulkan dari Hunian di TOD, diantaranya adalah faktor kepemilikan. Seperti yang kita tahu, bahwa lahan stasiun umumnya adalah milik pemerintah/BUMN/BUMD, yang mana memiliki regulasi untuk tidak dapat dijual ke publik. Sehingga developer perlu memutar otak dalam menjual hunian TOD yang kepemilikannya terbatas pada waktu konsesi lahan tersebut, seperti 30 sampai dengan 50 tahun.

Nah ini ada beberapa contoh pengembangan yang sebenarnya adalah TOD namun tidak berfokus pada hunian karena lokasinya berdekatan dengan simpul transit dengan radius pejalan kaki:
1. Gandaria City
2. Sudirman Plaza
3. Bintaro Xchange
4. Senayan City
5. Grand Indonesia

Kalau di Singapore, beberapa contoh TOD yang lumayan terkenal adalah :
1. Tanjong Pagar Centre
Terletak di pusat kota Singapura. TOD ini terdiri dari kantor, toko retail, apartemen mewah dan juga hotel. TOD ini memiliki akses langsung ke stasiun MRT.
2. Jurong Gateway
Terletak di wilayah barat daya singapura. TOD ini merupakan kawasan bisnis yang terintegrasi dengan MRT dan memiliki pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen.
3. Paya Lebar Quarter
Terletak di timur singapura. Memiliki pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen yang terintegrasi dengan MRT.

Pengembangan TOD untuk komersial ataupun perkantoran seperti contoh diatas memberikan manfaat yang sama seperti TOD untuk hunian, dengan mempermudah akses ke tempat tersebut melalui transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

You Might Also Like

0 comment