Konsep Bisnis Properti yang sedang Tren

10.34

Halo kali ini mau sedikit nulis terkait konsep properti yang sedang tren beberapa tahun terakhir. Mungkin juga kamu yang sedang mencari ini bisa juga menambahkan jika kamu juga pelaku industri properti. Konsep Bisnis Properti yang sedang tren berbeda ya dengan bentuk rumah yang sedang tren. Jadi ini bukan membahas mengenai bentuk atau detail fasad atau arsitekturnya, melainkan dari sisi Bisnis.

Sebagai benchmark di sektor Real Estate swasta di Amerika Serikat, ada beberapa tren yang sedang berkembang, di antaranya:

1. Konsep Rumah Pintar

Penggunaan teknologi dan internet untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan rumah. Beberapa perusahaan real estate swasta telah mengembangkan rumah pintar yang dilengkapi dengan sistem keamanan, pemanas, pencahayaan, dan sistem kontrol yang dapat dioperasikan melalui aplikasi di smartphone. Inovasi teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan dalam properti untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan.

Contohnya sesederhana adanya CCTV di rumah. Ataupun lampu dengan sensor gerak/ cahaya, sehingga ketika malam hari, otomatis lampu menyala. Ada juga teknologi AI yang bisa mendeteksi suara atau perintah. Ketika diminta menyalakan TV, otomatis TV akan menyala. Hal-hal seperti ini yang semakin menarik dalam sebuah Smart Home. Tentunya segala teknologi ini masih memanfaatkan pihak ketiga dan belum dapat dikembangkan oleh Developer properti itu sendiri.



2. Pengembangan Kawasan Urban

Ada tren pengembangan kawasan urban yang terintegrasi, dengan menawarkan hunian, perkantoran, dan area komersial dalam satu kawasan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kawasan yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi waktu dan biaya transportasi. Sebagai contoh kota baru di BSD, yang memiliki kawasan perkantoran, hunian hingga komersilnya sendiri, sehingga tidak terlalu bergantung pada Jakarta.

Kendalanya memang pada waktu pengembangan dan kepercayaan konsumen yang perlu ditanam sejak lama. Pengembangan seperti ini tidak dapat dilakukan dalam 1-5 tahun saja. Dan kendala lainnya adalah dari akses transportasi. Seringnya pengembangan Kawasan Urban baru akan mengandalkan Jalan Arteri utama, Jalan Toll, ataupun moda Transportasi Umum seperti KRL.



3. Investasi Properti

Tren investasi properti semakin populer, terutama di kota-kota besar. Banyak investor yang membeli properti sebagai investasi jangka panjang, karena harga properti cenderung stabil dan terus naik seiring waktu. Semakin banyak juga investor yang menggunakan platform online untuk berinvestasi dalam real estate swasta, seperti melalui crowdfunding atau platform investasi real estate online lainnya.

Sebenarnya investasi properti cukup sering dilakukan, umumnya berupa pembelian Unit Apartemen, lalu disewakan kembali. Ada pula yang membeli ruko, dan disewakan kembali. Salah satu yang cukup baru adalah membeli unit rumah bertipe resort di kawasan pantai seperti di Sanur ataupun Seminyak, lalu menyewakannya sebagai Villa.



4. Konsep Co-Living

Tren co-living atau hunian bersama semakin populer, terutama di kalangan mahasiswa dan pekerja muda. Konsep ini menawarkan hunian dengan fasilitas yang terintegrasi, seperti ruang tamu, dapur, dan ruang kerja bersama. Sebenarnya konsep Co-Living mirip dengan Kost. Namun semakin dikemas dengan lebih menarik dengan fasilitas yang juga menarik.

Beberapa pengembang teknologi seperti Cove asal singapura juga mengembangkan bisnis dengan konsep Co-Living. Bahkan untuk meningkatkan revenue-nya, mereka sampai berinvestasi dengan membangun kost-nya sendiri. Tentu dengan captive market 4,9 juta mahasiswa di Jabodetabek, bisnis kos-kosan sangatlah menarik.



5. Konsep Co-Working

Konsep co-working juga semakin berkembang di Amerika Serikat. Banyak perusahaan real estate swasta yang menyediakan ruang kerja bersama untuk para pekerja lepas dan start-up, dengan fasilitas yang lengkap dan harga yang terjangkau. Hal ini memberikan alternatif bagi para pekerja yang membutuhkan tempat kerja fleksibel dan hemat biaya.

Salah satu provider Co-Working yang cukup terkenal di Indonesia ada CoHive dan Kolega. Bisnis ini sangat menargetkan perusahaan startup yang pekerjanya dapat melakukan WFH ataupun WFA. Jika menargetkan pekerja lepas, terkadang akan ada persaingan langsung dengan coffee shop yang juga cukup nyaman bagi freelancer untuk bekerja disana.



You Might Also Like

0 comment