Belalang itu berkata, "ulet, kamu tau gak? Diatas pohon yang paling besar disana, tumbuh daun yang rasanya sangat lezat,"
"benarkah ? Kamu yakin ?" tanya si Ulet bulu.
"ya, beberapa kali aku kesana," jawab belalang.
Maka tanpa pikir panjang, si Ulet bulu pun memanjat pohon tersebut. Sangat tinggi, hampir mustahil bagi seekor Ulet bulu untuk menggapainya. Hari silih berganti, namun ia belum sampai pada puncak pohon tersebut. Kemudian ia pun merasa putus asa setelah berusaha begitu keras,
"tidak mungkin bagiku yang tak berdaya ini bisa mencapai puncak pohon," keluh si Ulet bulu. Kemudian ia beristirahat sebentar, dan berdoa.
"ya tuhan tolong bantu aku mendapatkannya," ucap Ulet bulu.
Keesokan harinya, ia terbangun dari gelap, seperti ada yang menutupinya. Ia berusaha membuka selubung itu, ternyata tanpa ia sadari semalam ia berubah menjadi kepompong. Dan berhasil keluar menjadi kupu-kupu. Betapa bahagianya dia saat itu, bergegas mengepakan sayap indahnya menuju puncak pohon. Ketika tiba dipuncak, apa yang terjadi ? Kini si Ulet bulu yang bodoh telah sadar, bahwa ia adalah kupu-kupu, dan tak membutuhkan daun lagi. Ia pun juga mengerti, usaha yang lamban dan tiada hentinya membuahkan hasil, walaupun pada akhirnya ia tetap tidak bisa merasakan kelezatan daun tersebut.