Review Ipad Air 4 untuk Arsitek

22.47

Setelah setahun lebih menggunakan iPad 7 yang saya beli di Mei 2019 lalu, akhirnya iPad tersebut kini harus dipindahtangankan ke nyokap. Kenapa? soalnya nyokap butuh alat tulis pengganti papan tulis untuk mengajar online. Total jadi ada 3 orang di rumah sekarang yang pakai iPad. Nggak lama setelah iPad Air 4 ini rilis, November awal 2020 aku langsung tertarik untuk ngegantiin iPad 7 yang sudah usang, meski sebenernya masih sangat layak pakai. Kenapa harus banget beli iPad lagi? simple sih, sejak hape saya sudah beralih dari Galaxy Note ke S10+, saya jadi merasa kehilangan alat untuk sketsa/mencatat yang cukup menunjang kebutuhan kerja sehari-hari. Tentu harus dengan apple pencilnya, kalau ngga ya percuma sih.

Nah sekarang saya mau mencoba mereview sedikit dari sudut pandang saya yang bekerja di dunia arsitektur dalam penggunaan ipad sebagai alat bantu kerja maupun kebutuhan sehari-hari. Berarti kalau dihitung sudah sekitar 3 bulan saya menggunakan iPad Air 4 ini. Disini saya tidak akan menjelaskan spesifikasinya karena temen-temen bisa langsung googling aja, saya hanya akan menggambarkan user experience selama saya gunakan sehari-hari.

Desain

Membawa desain yang serupa dengan Ipad Pro seolah memberi nuansa baru serta kelas yang lebih elegan pada iPad ini dibandingkan dengan seri-seri ipad selain ipad Pro. Meskipun begitu, dengan transisi antara layar dan casing aluminium yang membentuk sudut siku (desain ala iphone 5) agak terasa kurang nyaman digenggam tanpa casing berlama-lama. Selain itu juga lebih rawan terhadap benturan yang bisa menyebabkan dent ataupun bocel pada body aluminiumnya. Secara desain, ngga ada pengaruh apapun ke pekerjaan saya sebagai arsitek, cuma lebih keren aja desainnya dibanding ipad pada umumnya.



Layar

Dibandingkan dengan ipad 7 sebelumnya, layar ipad air 4 ini lebih besar dan memiliki bezel yang lebih tipis. Efeknya sangat terasa pada grip saat memegang ipad. Seringkali jari untuk menggenggam jadi tak sengaja menyentuh layar ketimbang ipad 7 yang bezelnya lebih tebal untuk menempatkan genggaman. Namun secara visual memang lebih menarik ipad air 4 karena tebal bezel layarnya simetris dari semua sisi.

Dengan layar yang lebih besar, saya jadi lebih leluasa untuk membuat sketsa maupun menulis catatan yang menunjang pekerjaan di dunia arsitektur. Sehingga tak terasa akan jauh lebih hemat kertas karena dapat digantikan dengan media digital.




Pada teknologi layarnya sendiri, terasa juga bahwa layar ipad air 4 ini lebih tajam dan bagus, karena memiliki resolusi yang lebih baik serta sudah menggunakan laminated glass. Lalu bagaimana experience layarnya saat menggunakan apple pencil? secara umum nggak jauh berbeda dari ipad 7. Dulu keduanya sudah saya pasangkan screenprotector paperlike, dan sama2 enak. Hanya saja, karena ipad air tidak ada gap udara di dalam layar, menyebabkan pin point ujung apple pencil ke layar menjadi lebih natural dan presisi

Storage

Dengan kapasitas penyimpanan 64gb apakah cukup? jawabannya tergantung penggunaan. Untuk keperluan Note Taking (menulis catatan), sketsa, dan penunjang pekerjaan saya, jawabannya cukup. karena di arsitektur sendiri, file 3d di ipad hanya bisa dibuka, tapi tidak bisa di edit. Untuk file cad bisa dibuka dan di edit, tapi sangat tidak nyaman, jauhlah dari versi pc. Dan di kantor saya, semua file sudah menggunakan sistem Cloud based Microsoft OneDrive, sehingga penyimpanan bisa dilakukan secara online. Jadi kegunaan storage di Ipad ini lebih ke menyimpan file-file presentasi, ataupun materi hand out yang hendak digunakan secara offline, mau survey atau meeting, sehingga ngga ribet lagi harus membuka laptop.




Namun untuk penggunaan multimedia seperti menyimpan film jauh dari kata cukup. Saya harus memikirkan game atau video apa yang harus saya hapus agar tidak memenuhi memori ipad ini. Karena rata-rata ukuran aplikasi kekinian bisa mencapai 1,5gb sendiri untuk 1 aplikasi. Sebagai gambaran, game Genshin Impact sizenya 9 GB, PUBG 7GB. Kalau IG saya ngga ada di ipad. Untuk aplikasi penunjang pekerjaan sih kecil-kecil filenya, seperti Outlook 600mb, Office 700mb, Goodnotes 500mb dll.

Konektivitas

Dengan berbekal Wifi dan Port USB type C menurut saya Ipad Air 4 ini sudah cukup. Karena device ini adalah device penunjang bukan device primer, maka akses internet tidak harus selalu terkoneksi. Ipad ini otomatis terhubung dengan wifi yang tersedia dirumah ataupun di kantor.

Apabila berada diluar kawasan tersebut dan terdapat urgensi untuk konek internet, tentu bisa menggunakan wifi dari hape sendiri. Namanya juga perangkat tambahan, bukan yang utama. Untuk port USB type C sendiri, ini menurut saya benar-benar berguna. Terlebih untuk saya yang menggunakan samsung galaxy. Seluruh kabel data/ charger sudah sama menggunakan USB type C. Sehingga pemindahan data maupun bertukar charger menjadi mudah. apalagi kita bisa langsung colok flashdisk yang support USB type C.

Sound

Secara umum sudah bagus dengan kehadiran speaker stereo di atas dan bawah. Sayangnya, grill 4 sisi tersebut ternyata hanya gimmick, karena yang bekerja hanya 2 grill speaker. Yang juga disayangkan adalah nggak adanya audio jack. Untungnya saya punya galaxy buds+ yang kompatibel dengan ipad ini. Kalaupun mau colok headphone gede dirumah, saya harus menggunakan dongle tambahan yang juga sudah saya miliki. Jadi kalau kamu ada rencana colok audio, pastikan kamu memiliki dongle USB C to jack Audio ya.




Kamera

Berbeda dengan Ipad Pro terbaru yang sudah menggunakan 3 buah kamera. Di ipad Air 4 ini hanya terdapat 1 kamera utama di belakang dan kamera depan. Pada penggunaan sehari-hari, kamera ini nyaris tidak pernah dipakai. yaa lagian ngapain pakai kamera dari tablet? enakan dari hape sih. Kalaupun akan digunakan, kamera yang paling sering digunakan adalah kamera depan untuk meeting online. Secara kualitas, kamera depan sudah sangat baik dan jernih. Untuk kamera belakang, kadang saya gunakan untuk memotret papan tulis, atau apapun yang akan saya letakkan di notes dan langsung bisa dicoret-coret.




Baterai

Untuk baterai bisa dibilang cukup awet. Penggunaan intens bisa sampai full 1 hari. Bila ngga dipakai bisa 2-3 hari. Untuk charging timenya pun juga cukup cepat berkisar 1,5 jam dengan charger bawaan dan sudah mendukung USB type C, sehingga bisa langsung bertukar charger dengan hape saya.

Aksesoris

Nah ini yang masih kurang banget. nyari case yang sesuai dengan keinginan tuh sulit banget. mungkin karena masih baru ya. Soalnya kalau di pasangin sama ipad pro yang identik, tetep ada bagian yang beda di tombol powernya. jadi sejauh ini case yang paling menarik cuma magic keyboard, namun harganya sampai 5 juta.

KESIMPULAN

Menurut saya di harganya, iPad Air 4 ini worth banget untuk dibeli, terlebih sudah menggunakan processor terbaru dari apple di 2020. Kalau dibilang mending ambil yang pro, menurut saya sudah outdated, karena nanti kalau ada yang pro baru di 2021, harganya sudah pasti berada untuk market diatas harga ini. Jadi kalau kamu sekarang lagi bingung ambil iPad Pro 2020 atau iPad Air 2020, saya pribadi akan suggest ke iPad Air 2020. Tapi kalau kamu mau menunggu Pro 2021, tentu akan lebih baik performanya nanti. Kemungkinan ada di Mid 2021.

Tapi saya budgetnya cuma cukup ipad 8 aja? Ya ngga masalah sih, secara fungsi sebenernya sama aja iPad manapun. Cuma memang secara kualitas beda. Kalau untuk pelajar dengan budget terbatas, punya ipad tuh sudah syukur banget sih.

You Might Also Like

0 comment