Review Resident Evil 3 Remake
22.48Duh baru kesampean mainin Resident Evil 3 Remake sekarang. Padahal sudah rilis dari April 2020 lalu. Kalau ngga salah alasan kenapa ngga beli RE3 Remake dulu gara-gara reviewnya di internet kalau playtime dari RE3 ini pendek banget. Dan alhasil jadi ngga mainin waktu itu. Nah sekarang saya mau coba menulis review tentang RE3 Remake ini, karena sebelumnya saya juga pernah main RE2 Remake. Lets see!
Sepertinya developer RE3 ini benar-benar mengulang jurus yang sama dengan yang dilakukannya pada RE2 Remake. Kenapa? soalnya gameplaynya menurut saya sama persis dan segala sistem didalamnya. Tentu ada berbagai perbaikan, tapi sisanya seperti Plek Game yang sama. Bedanya ada di story yang merupakan kelanjutan dari RE2.
Jika kamu pemain Resident Evil jaman dulu di playstation, tentu kamu tahu bahwa story dari game ini berlatarbelakang di Racoon City seperti game RE2. Perbedaan yang paling mendasar di game ini adalah "never ending Nemesis" hehe. Soalnya dari awal sampai akhir, bener-bener dah ini nemesis bikin jantung copot.
Alur Cerita
Jadi awal mulanya kita akan disuguhkan dengan kehadiran Jill Valentine yang terbangun dari Apartemennya. Jill adalah seorang polisi Racoon City (S.T.A.R.S) yang sedang dalam upaya membongkar kejahatan dari perusahaan bernama Umbrella. Jadi memang latar ceritanya ini berada di timeline Sebelum RE2, dan endingnya berada setelah RE2. Bingung yak? haha.
Nah ditengah upaya Jill untuk menginvestigasi Umbrella, ternyata terjadi sebuah Pandemi di Racoon City yang menyebabkan penduduknya berubah menjadi zombie. Sembari harus memecahkan masalah, Jill juga harus bertahan hidup tak hanya dari zombie gila, tapi juga dari Nemesis. Semacam zombie super power yang ngga mati-mati, dan juga bisa bergerak seperti manusia dengan akal. Aneh emang.
Diperjalanannya, Jill bertemu dengan Carlos, salah satu karyawan Umbrella yang membantunya keluar dari Racoon City. Naas, ternyata salah satu teman Carlos mengkhianatinya dan menghancurkan Vaksin untuk menyembuhkan penduduk dari pandemi zombie. Endingnya, Nicholai, si Pengkhianat ditinggalkan di Racoon City dalam keadaan terluka oleh tembakan Jill, menunggu Racoon City hancur oleh serangan Rudal Nuklir. Jill dan Carlos pun berhasil selamat dari serangan misil tersebut menggunakan helicopter.
Kesimpulan
Jika kamu sudah pernah main RE2 Remake, secara teknis permainan kurang lebih sama. Bahkan ada beberapa tempat seperti kantor polisi STARS yang juga sama persis setting tempatnya disini. Yang mungkin sedikit berbeda adalah porsi alat tempur yang lebih banyak pada RE3 ini. Seolah-olah kita harus membunuh semua zombie yang ada. Meski begitu bukan RE namanya kalau ngga pelit sama peluru. Kita juga harus berpikir ulang untuk menghabiskan peluru kita.
Hal yang kurang saya sukai dari Gameplaynya mungkin adalah keterbatasan kita dalam mengeksplor dunianya, seperti tidak adanya mekanisme untuk melompat serta open world yang masih kurang open. Mungkin saya bias karena sudah main game The Last of Us Part2. Tapi ya kurang lebih game-game ini masih setipe.
Lalu dengan kurang cepetnya fitur "lari". Padahal sudah pencet lari, tapi kok rasanya sama jalan biasa ngga beda jauh :/ dan satu lagi, storynya terasa lebih pendek dari game sebelumnya RE2. Untuk menamatkan game ini, saya hanya butuh waktu 4 jam :/
Hal yang mungkin kamu suka adalah storyline yang dibangun dengan 2 sisi perspektif. Formula ini juga dilakukan pada RE2 Remake. Dimana pada game ini kita bisa memainkan 2 karakter dengan latar waktu dan tempat yang berbeda. Seolah sedang menonton film saja gitu. Mantaplah.
0 comment