Review K3 di Proyek Konstruksi
01.59
Setelah sebelumnya kita membahas mengenai budaya K3 di proyek konstruksi, sekarang kita coba membahas apa saja sih yang harus dilakukan dalam me-review K3 yang ada di proyek. Pemahaman ini mencakup apa yang saya pelajari di kuliah ya. Jadi kalau ada miss mungkin bisa kalian bantu komen dibawah untuk ditambahkan. Ohya, secara resmi untuk dapat me-review K3 yang ada di proyek, kalian juga bisa mendaftar untuk melakukan sertifikasi ahli K3. Disana seluk-beluk mengenai K3 akan dibahas tuntas sehingga kalian bisa menjadi ahli K3 yang sebenarnya.
Review Kebijakan
Kebijakan K3 berisi pernyataan tertulis yang umumnya adalah komitmen untuk menerapkan K3 berdasarkan skala risiko yang telah ditentukan dan berdasarkan peraturan perundang-undagan K3 yang dilaksanakan secara konsisten dan harus ditandatangani oleh Manager proyek baik dari sisi pelaksana maupun dari sisi owner untuk sama-sama memegang tanggung jawab keselamatan bersama. Secara global kebijakan K3 akan berpengaruh pada ada/tidaknya komitmen perusahaan terkait K3, lalu bagaimana alokasi anggaran untuk penerapan K3 serta alokasi SDM untuk K3.
Review Struktur Organisasi
Dalam struktur organisasi proyek, biasanya sudah ada alokasi sumberdaya manusia untuk mengurus persoalan keselamatan dan kesehatan kerja di proyek. Yang menjadi kendala umumnya adalah jumlah personil K3 yang tidak proporsional dengan lingkup proyek. Seperti proyek dengan nilai besar dan jam kerja yang panjang, ternyata hanya diawasi oleh 1 supervisor, misalnya. Pembagian SDM untuk K3 sendiri menurut saya lebih baik dibagi berdasarkan tanggungjawab, seperti SDM untuk bidang pertolongan pertama, bidang pencegahan kebakaran, dsb.
Review Rencana K3
Menurut undang-undang, memang dalam sebuah proyek konstruksi harus ada rencana terkait K3 atau yang disebut safety plan. Berdasarkan Permen PU no.5 tahun 2014, ada beberapa butir yang harus disediakan dalam safety plan, diantaranya uraian pekerjaan, pengendalian risiko, sasaran khusus, tolok ukur sasaran, sumber daya program, indikator pencapaian, monitoring, penanggungjawab, serta biaya program. Dalam rencana K3 ini biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk menerapkan K3 di proyek. Contohnya kegiatan medical checkup setiap 6 bulan sekali untuk memantau kesehatan pekerja.
Review Risiko
Risiko adalah suatu peristiwa yang dapat terjadi dan dapat berdampak pada kinerja baik positif maupun negatif. Menurut Permen PU no.5 tahun 2014, terdapat beberapa butir diantaranya, uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, kekerapan (probability), keparahan (impact), tingkat risiko (level), skala prioritas, pengendalian risiko, penanggung jawab. Secara lebih lengkap mungkin akan saya buat artikelnya mengenai manajemen risiko. Jadi memang risiko seringkali dikatikan dengan kinerja yang akan terpengaruh di proyek seperti kinerja waktu, biaya, kualitas hingga keselamatan. Sedangkan sumber risiko bisa berasal dari manusia, alat, material, metode maupun lingkungan.
Review APD
Kalau ini sih umumnya terkait dengan kelengkapan alat pelindung diri yang digunakan oleh pekerja. Apabila beda pekerjaan, umumnya juga beda perlengkapan. Seperti APD yang digunakan oleh tukang las, akan berbeda dengan APD yang digunakan oleh operator excavator. Salah satu yang paling mudah dilihat adalah penggunaan helm APD. Seharusnya helm APD memiliki warna dan tanda yang berbeda untuk melambangkan jabatan/posisi kerja di proyek. Sebagai contoh helm APD untuk manajer proyek berwarna putih dengan 3 garis biru. Sedangkan helm APD tukang besi berwarna merah polos.
Review Rambu-rambu
Setahu saya, tidak ada patokan seberapa banyak rambu-rambu yang harus dipakai di proyek. Mohon koreksi jika keliru. Namun memang terdapat rambu-rambu standar yang minimal ada agar bisa menjadi penanda informasi apabila terjadi keadaan darurat, seperti rambu lokasi pos P3K, rambu area berkumpul, rambu arah jalur evakuasi, rambu dilarang merokok dsb. Dan sudah seharusnya terdapat denah atau lokasi penempatan rambu-rambu tersebut dalam perencanaan K3 pada proyek konstruksi (kalo proyeknya bener).
Yaah mungkin sekian yang bisa saya sampaikan di artikel review K3 di proyek Konstruksi. Apa yang saya tulis disini tidak mutlak benar, namun kurang lebih itu yang bisa dijadikan acuan secara umum untuk mereview kinerja K3 yang ada di proyek konstruksi. Apakah proyek yang sedang kamu jalani sudah bagus K3nya? yuk komen dibawah.
0 comment