Aksi Peduli Lingkungan Arsitektur UNDIP 2013
12.47Halo! lagi bongkar-bongkar file lama nih. Ternyata banyak banget file foto yang belum pernah di post disini. Sekalian mau bersih-bersih, dan kebetulan udah pernah nulis draft artikelnya, aku flashback yaa artikel jaman dulu soal menanam Mangrove bareng Arsitektur Undip tahun 2013 lalu. Yuk cekidot!
Dalam memperingati Hari Bumi, untuk pertama kalinya dalam sejarah Arsitektur UNDIP, Sabtu 27 April 2013, Himpunan Amoghasida bekerja sama dengan Biro Archidipala menyelenggarakan Acara Penanaman Mangrove di pinggir pantai Mangkang, Semarang. Selain dalam rangka memperingati hari bumi, acara ini juga diselenggarakan untuk memupuk rasa peduli teman-teman teknik arsitektur kepada lingkungan, khususnya lingkungan tempat kami berpijak menuntut ilmu yakni di Semarang. Acara ini dihadiri oleh sekitar 50-an mahasiswa JAFT, dari mulai angkatan 2009 hingga angkatan 2012.
Pada pukul 7 pagi, kami sudah berkumpul di GSG dan menuju lokasi menggunakan Angkot. Dalam proses tersebut terjadi insiden unik, dimana kami mendapat protes dari ‘bos’ angkot di tembalang, bahwa tidak boleh menyewa angkot dari luar tembalang. Jujur hal ini benar-benar baru bagi kami, karena mahasiswa tentu tidak tahu menahu tentang peraturan tersebut, namun insiden ini cepat diredam. Sesampainya di daerah Mangkang, kami transit di rumah Bapak Sururi, salah satu Duta Mangrove di Semarang. Beliaulah yang memandu kami menuju lokasi yang jaraknya kurang lebih satu hingga 2 km dari rumahnya.
Sesampainya dilokasi penanaman, kami terkejut, karena kami harus melewati hulu sungai yang dalamnya hingga sedada orang dewasa. Tak elak, teman-teman harus berbasah ria untuk mencapai lokasi. Tak sedikit dari para wanita yang menjerit-jerit, sungguh hal yang menyenangkan !
Kemudian proses penanaman pun dimulai, meskipun matahari sudah cukup panas, hal tersebut tidak menyurutkan niat teman-teman untuk menanam mangrove. Medan penanaman kali ini dapat dikatakan cukup berat, dikarenakan tanah pijakan hanya berupa lumpur, dan ketika kami menginjaknya, kami bisa merosot kedalam hingga 30cm !
Acara pun berakhir sekitar pukul 2 siang, dan dilanjutkan membilas diri di masjid dekat rumah pak Sururi. Momen menanam mangrove ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal untuk memupuk kepedulian lingkungan di JAFT. Harapannya agar kedepannya teman-teman mahasiswa dapat lebih peduli pada lingkungan, agar sebagai calon arsitek, kita tidak merusak alam, namun dapat membangun bersama alam.
0 comment