Review Apple Watch SE
14.13Halo gengs, lanjut nih review apple watch SE, jam tangan digital dari Apple yang bisa dibilang adalah versi hemat dari versi regulernya. Apple Watch SE ini posisinya rilis bareng dengan Apple Watch 6 kalau ngga salah di tahun 2020. Seperti apa reviewnya menurut pemakaian saya selama 1 tahun terakhir? yuk kita bahas bareng-bareng.
Apple Watch SE ini dulu dibanderol dengan harga sekitar 4.9jt kalau ngga salah. Sekarang harganya di 3,9jt resminya. Beberapa pertimbangan yang dulu saya pikirkan untuk memilih Apple Watch SE ini ketimbang versi Apple Watch 6 serta kelebihan dan kekurangannya akan saya jabarkan sebagai berikut :
1. Harga
Yap, harga antara Series 6 dan Series SE ini cukup berbeda. Seinget saya dulu si Series 6 harganya 6.9jt, atau terpaut sekitar 2 juta dari Series SE. Yang mana untuk sebuah smartwatch rasanya agak sayang aja kalau harus keluar uang segitu untuk perbedaan fitur yang nggak begitu signifikan. Karena dengan nominal segitu, saya bisa beli hape baru, atau lensa baru. terutama buat saya yang suka fotografi hehe.
2. Fitur
Beberapa fitur yang menurut saya ngga terlalu perlu di Series 6 adalah fitur Always On Display. Dimana layar Smartwatch akan selalu menyala meskipun tidak disentuh. Hal ini memudahkan kita untuk melihat jam kapanpun tanpa harus mengangkat tangan ataupun mengetuk layar.
Faktanya, selama saya pakai Apple Watch SE, saya bahkan sangat tidak suka apabila layar saya menyala terlalu lama. Kenapa? karena saya tipe orang yang tidak suka mencolok. Sehingga layar saya atur mati secara cepat atau sekitar 30 detik off. Jadi layar hanya akan menyala ketika saya membutuhkannya saja. Hal ini berpengaruh ke daya tahan baterai Apple Watch SE yang bisa bertahan 1 hari full untuk pemakaian normal (bukan berolahraga). Berbeda dengan ketika kamu pakai Always On Display yang hanya sanggup bertahan sekitar 8 jam
Lalu fitur kedua yang tidak saya butuhkan di Series 6 sehingga saya mengambil Series SE adalah sensor deteksi oksigen. Meskipun kita tahu bahwa covid-19 sedang cukup terkenal saat itu, tapi pertanyaannya, seberapa sering saya akan pakai fitur itu? Dulu saya pakai Samsung S10+ juga ada fitur itu, tapi hanya dipakai ketika saya sakit, itupun kalau ingat ada fitur itu. Dan saya dirumah sudah ada oksigen meter yang banyak dijual itu lho, yang nempel dijari, dan harganya juga murah hanya 50rb. Sehingga menurut saya mengeluarkan uang lebih untuk fitur ini dirasa kurang signifikan.
Sisanya? kurang lebih sama saja secara fitur, hanya pada series 6, processor yang digunakan lebih cepat. Selama saya pakai series SE, saya tidak ada keluhan dari segi responsifitas layar. Semuanya berjalan cepat dan smooth. Nggak seperti smartwatch android yang pernah saya beli, lambat dan agak patah-patah.
3. Ukuran
Saya memilih ukuran 44mm ketimbang 40mm. Hal ini bisa saya tentukan ketika saya datang ke gerai secara langsung. Awalnya saya berpikir untuk ambil 40mm dan membeli online. Tapi ketika lihat langsung di gerai, ternyata 44mm lebih cocok untuk tangan saya, ketimbang 40mm. Akhirnya beli di gerai langsung aja deh hehe. Hal ini juga berpengaruh ke kapasitas baterai yang lebih besar di 44mm ketimbang di 40mm.
Yang retak tempered glassnya yaa, penting banget pake tempered glass deh |
4. Integrasi Software
Enaknya berada di ekosistem apple, adalah dukungan software yang sangat seamless, atau nggak perlu minta di-konek-in ulang. Cukup sekali setup di awal, besok-besok udah tinggal merem. Ini sangat saya rasakan seperti aplikasi Whatsapp yang langsung terhubung ke Apple Watch, Spotify, Youtube Music dsb. Ketika saya malas buka hape pada saat rapat, saya bisa membaca pesan bahkan notifikasi instagram hanya dengan melihat Apple Watch. Sangat berbeda ketika saya menggunakan salah satu smartwatch android, yang belum terintegrasi dengan berbagai aplikasi.
Bahkan saya cukup sering mendengarkan lagu baik itu menggunakan earphone, ataupun bluetooth speaker, lalu mengganti lagunya menggunakan Apple Watch tanpa perlu membuka hape.
5. Telepon
Fitur ini bisa dibilang nggak pernah saya pakai selama saya menggunakan apple watch. Meskipun Apple Watch memberi notifikasi adanya panggilan telepon di hape kita, kita bisa saya langsung mengangkatnya via apple watch, dan berbicara di jam tangan. Tapi menurut saya itu sangat tidak nyaman, sekali lagi, saya belum pernah menggunakan fitur ini, tapi kok rasanya nggak akan senyaman menjawab di hapenya langsung
6. Strap
Selama lebih dari setahun menggunakan Apple Watch, saya belum pernah sekalipun mengganti strap sejak pertama kali digunakan. Saya menggunakan strap berukuran besar berwarna hitam. Sampai hari ini kondisi strapnya masih bagus, tidak ada lecet dan masih sangat nyaman di tangan. Memang karena bahannya karet sehingga cukup tahan lama.
7. Face ID Unlock with Mask
Fitur ini bisa dibilang adalah salah satu gimmick yang membuat saya mau ngga mau beli Apple Watch. Karena Apple mengklaim, orang yang menggunakan apple watch dan iphone secara bersamaan, akan mendapat privilage untuk unlock Face ID secara lebih mudah dan seamless tanpa harus membuka masker.
Faktanya, yap hal ini berfungsi seperti yang apple klaim, tapi nggak jarang juga gagal. Alias iphone gagal mendetek Apple Watch sebagai companion untuk membuka Face ID. Seberapa seringnya gagal? mungkin ada 30%. Jadi nggak jarang, saya masih harus membuka iphone dengan memasukkan passcode.
Kesimpulan
Secara kesimpulan, saya bisa bilang bahwa salah satu "Best Buy Smartwatch" versi saya adalah Apple Watch SE, terutama kalian yang juga menggunakan ekosistem apple. Kualitas yang bagus dan bisa diandalkan menjadi hal yang sangat menarik untuk menggunakan jam ini. Memang harganya cukup tinggi untuk ukuran jam (apalagi buat yang bukan hobi jam). Kalau orang hobi jam, harga puluhan juta pasti biasa saja. Tapi buat yang bukan hobi jam, punya jam harga 2-3 juta saja sudah mewah. Nah Apple Watch ini bisa menawarkan tidak hanya fungsi jam, tapi juga fungsi yang terintegrasi dengan ponsel kita, sangat berguna!
0 comment