Yeay! Balik lagi ke Part 2 cerita jalan-jalan ke Makassar. Setelah sebelumnya aku sudah menceritakan bagaimana keseruan di hari Jum'at, dari mulai dateng ke acara siraman Ulfa, sampe nyobain berbagai kuliner menarik di kota Makassar, nah sekarang saatnya lanjut ke cerita di hari Sabtu! Kali ini agendanya akan banyak mengenai Acara Pernikahan. Mungkin akan langsung digabung dengan hari Minggu.
Gila-gila. Baru sadar di penghujung tahun 2018, kalau banyak banget PR cerita-cerita yang belum sempat aku tulis disini. Apakah sempat dihabiskan semuanya? harusnya sih bisa kalau sehari keluar 2 cerita hmm. Shiyappp!! Okee, kali ini aku mau cerita soal pengalaman kemarin pergi ke Kota Medan. Pertama kalinya aku menginjakkan kaki di bumi Sumatera!! Sangat-sangat mengasyikkan. Terlebih, kedatanganku waktu itu, dalam rangka.... HIPHIP HURA!! uhuuy!
Tubuhku mulai lemas. Terbaring lesu diatas ranjang. Hanya setengah bagian ranjang yang kumakan. Setengahnya lagi dihabisi oleh tas, jaket, hingga barang-barang lain yang kubiarkan berantakan tak karuan. Aku menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Aku sakit.
Selasa, 25 Desember 2018. Bertepatan dengan hari raya Natal, aku masih punya waktu libur sekitar 8 hari. Sayangnya di hari ini aku sudah ngga tau lagi harus ngapain. Aku punya cerita menyenangkan di tanggal 22 kemarin. Bahkan sempat kutulis dan ku posting. Beberapa jam setelahnya, ditanggal 23, aku mendapatkan cerita tidak menyenangkan yang membuatku harus mengahpus postingan sebelumnya.
Saking seringnya keluar kota, sampe lupa kalau cerita-cerita yang lama belum di update *sombong. Melanjutkan cerita saat ke Kupang beberapa waktu lalu bersama direktur kantor, kini saat yang tepat untuk kita bahas kembali. Apa keseruan di Part ini? Jadi ada kejadian yang sebelumnya saya ceritakan di Part 2. Dan akan lebih jelas seperti apa :(
Usai lelah menjalani kehidupan normal, mungkin agak sedikit terlambat untuk menceritakan perjalanan kemarin di makassar. Aku juga punya PR membuat tulisan saat ke medan. Surabaya juga kah? ah banyak! Akhir-akhir ini fokusku sedang terbagi. ada hal yang menurutku lebih penting daripada kegiatan yang biasanya kulakukan. apa itu? nanti kamu akan tahu.
Entah berapa banyak manusia diluar sana yang mengalami hal serupa. Membuat sebuah portofolio arsitektur adalah kewajiban yang sangat harus dilakukan oleh seorang arsitek, atau calon arsitek. Bisa saja kita sebut hal ini adalah hal yang paling pertama dilakukan ketika seorang mahasiswa arsitektur lulus dari jurusan arsitektur. Membuat portofolio itu susah-gampang. Sebenarnya sih lebih tepatnya, konten apa yang akan kamu sajikan pada portofoliomu? Nah di postingan ini, saya akan menceritakan sedikit hal-hal yang sebaiknya ada di portofolio arsitektur seorang mahasiswa arsitek yang baru lulus. Yuk di simak!
Halo! Balik lagi dengan tulisan soal arsitektur. Kebetulan lagi tenggo hari ini dari kantor. Bahagianya pulang jam 5 teng hehe. Oke kita fokus ke topiknya ya. Seperti yang tertulis di judul, spesifikasi seperti apa sih yang biasa dipakai oleh Arsitek? Tentunya hal ini akan sangat bervariasi sih, tergantung dari "tipe" arsitek seperti apa kamu. Disini saya mencoba agar tulisan saya dapat digunakan tidak hanya untuk profesi arsitek, tapi juga untuk temen-temen mahasiswa yang berniat investasi komputer di awal perkuliahan.
Segelas air kuteguk perlahan. Memerhatikan setiap raga yang berdiri penuh cakap. Wajah-wajah ini nampak asing. Beberapa kukenal, tapi tidak ada kata yang ingin kusampaikan. Hingga seseorang mendatangiku. Wajah lama dari kehidupan sebelumnya. Dia rekan kerjaku di kantor yang lalu. "ah begitu rupanya.." ada kesimpulan yang kudapatkan hari itu.
Duh masih fresh banget, habis nonton Bohemian Rhapsody semalem. Awalnya ngeliat trailer film ini pas nonton film apa ya, First Man kalo ngga salah. Dan itu udah langsung tertarik banget. Pas tau film ini udah rilis, segera aja deh hari Jum'at pulang kantor beli tiket via Mtix, cuss nyampe langsung nonton!